Skip to the content

Imunisasi 101

Temukan jawaban pertanyaan seputar vaksinasi dan kesehatan preventif di sini

Rekomendasi Praktik Imunisasi

  • Pedoman Praktik Vaksinasi
    • Daftar Vaksinasi
    • Pedoman Vaksinasi Pandemi COVID-19 & New Normal
    • Standar layanan vaksinasi di masa pandemi COVID-19
    • Pedoman Penapisan Kontraindikasi Vaksinasi
  • Rekomendasi Berbasis Bukti
    • Vaksinasi Pneumokokal untuk dewasa dengan gangguan imunitas
  • Informasi Klinis
    • Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH
  • Standar Administrasi
    • Prosedur Pengelolaan & Penyimpanan Vaksin
    • Periksa Riwayat Imunisasi Pasien
    • Menilai Kebutuhan Imunisasi Pasien
    • Penapisan Kontraindikasi Vaksinasi
    • Melakukan Edukasi Vaksinasi
    • Persiapan pemberian vaksin
    • Cara Pemberian Vaksin

Imunisasi Anak

  • Alasan Vaksinasi
    • Membuat Keputusan Vaksinasi
  • Jadwal Imunisasi Anak
    • Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun
    • Mengejar Kelengkapan Imunisasi
    • Rekomendasi Baru Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023
    • Berpikir Untuk Melewatkan Vaksin Flu Tahunan?
  • Panduan Imunisasi Anak
    • Vaksinasi Demam Dengue
    • Vaksinasi Tifoid
    • Vaksinasi Difteri
    • Vaksinasi Hepatitis A
    • Vaksinasi Hepatitis B
    • Vaksinasi HiB
    • Vaksinasi HPV
    • Vaksinasi Influenza
    • Vaksinasi Campak (Measles)
    • Vaksinasi Meningokokus
    • Vaksinasi Gondongan (Mumps)
    • Vaksinasi Batuk Rejan (Pertusis)
    • Vaksinasi Pneumokokus
    • Vaksinasi Polio
    • Vaksinasi Rotavirus
    • Vaksinasi Rubella (Campak Jerman)
    • Vaksinasi Tetanus
    • Vaksinasi Varicella

Imunisasi Dewasa

  • Imunisasi Kehamilan
    • Vaksinasi Dan Kehamilan
  • Alasan Vaksinasi
    • Kebutuhan Vaksinasi Orang Dewasa
    • Mengapa vaksinasi dewasa penting untuk Anda
  • Rekomendasi
    • Rekomendasi Vaksinasi Dewasa Berdasarkan Usia
    • Vaksinasi Dewasa Dengan Kondisi Medis Tertentu
  • Panduan Imunisasi Dewasa
    • Vaksinasi Demam Dengue
    • Vaksinasi Tifoid
    • Vaksinasi Difteri
    • Vaksinasi Hepatitis A
    • Vaksinasi Hepatitis B
    • Vaksinasi HPV
    • Vaksinasi Influenza
    • Vaksinasi Campak (Measles)
    • Vaksinasi Meningokokus
    • Vaksinasi Gondongan (Mumps)
    • Vaksinasi Batuk Rejan (Pertusis)
    • Vaksinasi Pneumokokus
    • Vaksinasi Polio
    • Vaksinasi Rubella (Campak Jerman)
    • Vaksinasi Tetanus
    • Vaksinasi Varicella

Pandemi COVID 19

  • Informasi Pasien
    • Gejala COVID-19 (Coronavirus Disease 2019)
    • Digigit Anjing? Jangan Panik! Ikuti 5 langkah penting ini.
  • Tenaga Kesehatan
    • Pedoman Vaksinasi Pandemi COVID-19 & New Normal
    • Standar layanan vaksinasi di masa pandemi COVID-19

Imunisasi Perjalanan

  • Daftar Negara Endemis Japanese Encephalitis
  • Daftar Negara Endemis Yellow Fever
  • Pedoman Umum
    • Vaksinasi Perjalanan Wisatawan
    • Rekomendasi Vaksinasi Umroh 2023 (1444H)
  • Negara Wajib ICV
    • Daftar Negara Endemis Meningitis
    • Daftar Negara Endemis Yellow Fever

Emerging Infectious Disease

  • Daftar Negara Endemis Japanese Encephalitis
  • Daftar Negara Endemis Yellow Fever
  • Tes IGRA itu apa?
  • Mengapa heboh terjadi KLB Campak tahun 2022 di Indonesia?
  • Panduan Anti Gagal Pahami Penyakit Rabies
  • Vaksinasi polio wajib untuk visa Australia 2023

Pemeriksaan Kesehatan

  • Tes IGRA itu apa?
  • Tes Alergi Makanan (Food Allergy Test)
  • Tuberkulosis
    • Tes IGRA itu apa?

Artikel Kesehatan

  • Umum
    • Kenali 6 Tingkat Bahaya Gigitan Anjing
    • 10 Cara Sederhana Mencegah Penularan Penyakit Infeksi
    • 5 Dampak Perjalanan Udara Yang Bikin Rentan Sakit!
    • Bagaimana Cara Infeksi Influenza Menyebabkan Imunosupresi?
  • Penyakit & Kondisi
    • Influenza (Flu)
    • Human Papillomavirus (HPV)
    • Tuberkulosis
    • Mpox (Monkeypox; Cacar Monyet)
    • HMPV (Human Metapneumovirus)

Genomik

  • Mengenal Mosaikisme Kromosom
View Categories
  • Home
  • Dokumentasi
  • Rekomendasi Praktik Imunisasi
  • Informasi Klinis
  • Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH

Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH

6 min read

Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH merupakan jenis formulasi vaksin influenza yang ditentukan setiap 2 kali dalam setahun melalui konsultasi teknis Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization; WHO). Pertemuan ini dilakukan pada bulan Februari dan September setiap tahunnya untuk merekomendasikan jenis formulasi yang terkandung dalam vaksin influenza. Penentuan Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH dilakukan berdasarkan musim peredaran jenis virus influenza dari belahan bumi utara (Northern Hemisphere; NH) dan belahan bumi selatan (Southern Hemisphere; SH).

Rekomendasi Penerapan: Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH

Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH seringkali menjadi pertanyaan masyarakat Indonesia tentang penggunaan jenis strain dan waktu yang tepat. Rekomendasi yang dibuat pada bulan February tahun berjalan (contoh: 2022) berkaitan dengan vaksin influenza yang akan digunakan pada musim influenza NH tahun berjalan hingga tahun berikutnya (Contoh: 2022-2023). Rekomendasi yang dibuat pada bulan September tahun berjalan (contoh: 2022) terkait dengan vaksin yang akan digunakan untuk musim influenza SH tahun berikutnya (contoh: 2023).

Namun seharusnya masyarakat Indonesia sudah tidak perlu khawatir lagi, karena atas rekomendasi penggunaan beda Vaxigrip Tetra NH dan SH, vaksin yang beredar di Indonesia sudah disesuaikan waktu penggunaannya. Tidak seperti negara di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan yang hanya mengikuti salah satu rekomendasi formulasi vaksin, negara-negara di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, mengikuti kedua rekomendasi WHO untuk komposisi vaksin influenza (NH atau SH) sehingga persediaan vaksin influenza pun bergantian antara formulasi NH dan SH.

Tantangan Waktu Penerapan: Formulasi Vaksin Influenza Strain NH dan SH

Meskipun waktu siklus produksi tahunan (beda vaxigrip tetra NH dan SH) telah bekerja dengan baik untuk daerah beriklim sedang bagian bumi utara dan selatan, penerapannya untuk wilayah tropis dan subtropis mempunyai beberapa tantangan.

Pertama, tantangan terbesar untuk daerah tropis adalah keragaman pola musim yang kadang-kadang kurang sinkron dengan aktivitas influenza di daerah beriklim sedang. Di daerah tropis, influenza dapat diidentifikasi sepanjang tahun dan sering menunjukkan satu atau dua periode epidemi. Negara-negara di daerah subtropis juga kadang-kadang dapat memiliki dua periode epidemi. Terjadinya dua puncak di beberapa negara tropis dalam beberapa tahun bersifat sporadis seperti yang terlihat di Nikaragua.

Vietnam dan Kamerun menunjukkan aktivitas influenza yang tinggi yang dapat diidentifikasi sepanjang tahun. Beberapa menunjukkan keragaman dalam negara dalam pola musiman. Untuk alasan yang belum sepenuhnya dipahami, aktivitas influenza di daerah tropis sering bertepatan dengan musim hujan. Sebagai contoh, ada variasi yang luas dalam waktu musim hujan di Bangkok dan Kuala Lumpur, yang hanya berjarak 1100 km tetapi dengan puncak influenza pada waktu yang berlawanan dalam setahun. waktu yang berlawanan dalam setahun.

Kedua, terdapat kemungkinan waktu seleksi vaksin (beda vaxigrip tetra NH dan SH) terhadap siklus produksi tidak optimal untuk wilayah tropis dengan pola musiman yang kurang khas, meskipun rekomendasi WHO mencerminkan perubahan antigenik progresif dalam virus yang beredar dan oleh karena itu relevan untuk semua wilayah di dunia.

Ketiga, kelangkaan laporan tentang beban penyakit dan musim influenza dari beberapa daerah tropis menambah tantangan pembuatan keputusan yang rasional tentang waktu yang tepat untuk memvaksinasi populasi terhadap influenza.

Keempat, kurangnya kebijakan nasional tentang imunisasi terhadap influenza, sistem pengawasan yang lemah dan kapasitas otoritas pengawas nasional yang buruk membuat keputusan yang tepat tentang kapan harus memvaksinasi populasi mereka terhadap influenza. Kapasitas otoritas regulasi nasional yang buruk mempersulit pembuatan keputusan yang tepat terkait dengan produksi virus vaksin, perizinan dan distribusi di banyak Negara Berpenghasilan Rendah dan Menengah pada wilayah tropis.

Asia Pasifik

Beberapa upaya terbaru telah membahas pertanyaan tentang waktu vaksinasi untuk daerah tropis yang tepat. Analisis kumulatif aktivitas influenza dari tahun 2006 sampai 2011 di sepuluh negara tropis di Asia Selatan dan Tenggara menemukan dua pola utama aktivitas influenza – puncak musim panas / musim hujan yang berbeda antara bulan Juni dan Oktober (sesuai dengan puncak musim dingin di SH) di Bangladesh (Juni sampai September), Kamboja (Juli sampai Desember), India (Juni sampai Agustus), Republik Demokratik Rakyat Laos (Agustus sampai Desember), Filipina (Juni sampai Oktober), Thailand (Juni sampai November) dan Viet Nam (Juli sampai Agustus). Lebih jauh lagi, negara-negara seperti India (wilayah utara) dan Thailand menunjukkan puncak sekunder tambahan antara bulan Desember dan Maret (sesuai dengan puncak musim dingin NH).

Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara tropis di Asia Selatan dan Tenggara meskipun terletak di NH mungkin tidak mengikuti puncak musim dingin khas negara-negara beriklim sedang di NH. Namun demikian, beberapa negara tropis ini dengan penyebaran lintang yang besar dan terletak lebih jauh dari ekuator mungkin juga memiliki puncak minor sekunder yang mengikuti puncak musim dingin NH yang khas.

Indonesia dan Negara Khatulistiwa Lainnya

Negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa menunjukkan aktivitas influenza yang dapat diidentifikasi sepanjang tahun dengan puncak yang dapat bervariasi dalam beberapa tahun yang berbeda.

Pola peredaran dan aktivitas virus Influenza yang bervariasi dan terjadi sepanjang tahun tersebut berdampak pada penerapan waktu vaksinasi yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun dengan jenis formulasi yang sesuai. Jenis formulasi yang tepat disesuaikan dengan jadwal ketersediaan jenis vaksin sesuai rekomendasi WHO terkait formulasi NH dan SH.

Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH: Produksi Hingga Penggunaan

Estimasi Jadwal dan Alur Produksi, Distribusi, dan Penggunaan Vaksin Influenza Strain NH adalah sebagai berikut:

  1. Terbitnya rekomendasi pemilihan jenis strain oleh WHO di bulan Februari tahun berjalan;
  2. Pembuatan benih, inokulasi, dan inkubasi dimulai di bulan Februari – Mei tahun berjalan;
  3. Proses panen, pemurnian antigen, dan formulasi vaksin dilakukan di bulan Juni tahun berjalan;
  4. Proses pengisian vial, pengemasan dilakukan di bulan Juni – Agustus tahun berjalan;
  5. Proses distribusi dimulai di bulan Agustus tahun berjalan;
  6. Penerimaan stok vaksin di Indonesia, uji kualitas dan penerbitan izin edar oleh BPOM dilakukan di bulan September – Oktober tahun berjalan;
  7. Vaksin siap digunakan oleh masyarakat di bulan November tahun berjalan dan dapat digunakan hingga tanggal akhir pada bulan masa berlakunya (estimasi akhir bulan Juni tahun berikutnya).

Estimasi Jadwal dan Alur Produksi, Distribusi, dan Penggunaan Vaksin Influenza Strain SH adalah sebagai berikut:

  1. Terbitnya rekomendasi pemilihan jenis strain oleh WHO di bulan September tahun sebelumnya;
  2. Pembuatan benih, inokulasi, dan inkubasi dimulai di bulan September – Desember tahun sebelumnya;
  3. Proses panen, pemurnian antigen, dan formulasi vaksin dilakukan di bulan Januari tahun berjalan;
  4. Proses pengisian vial, pengemasan dilakukan di bulan Januari – Maret tahun berjalan;
  5. Proses distribusi dimulai di bulan Maret tahun berjalan;
  6. Penerimaan stok vaksin di Indonesia, uji kualitas dan penerbitan izin edar oleh BPOM dilakukan di bulan April – Juni tahun berjalan;
  7. Vaksin siap digunakan oleh masyarakat di bulan Juli tahun berjalan dan dapat digunakan hingga tanggal akhir pada bulan masa berlakunya (estimasi akhir bulan Desember tahun berjalan).

Komitmen Kami Untuk
Menjaga Masa Depan Kamu

Di Vaxcorp Indonesia, kami percaya bahwa masa depan
kamu harus menjadi prioritas. Maka dari itu, pencegahan
risiko penyakit harus mulai dilakukan sekarang juga.

VAKSINASI SEKARANG

Konklusi

Indonesia, sebagai negara khatulistiwa menerapkan kedua rekomendasi penggunaan berbeda Vaxigrip Tetra NH dan SH sesuai dengan musim peredaran virus Influenza.

Untuk masyarakat Indonesia, rekomendasi penggunaan berbeda Vaxigrip Tetra NH dan SH mengikuti pola persediaan dengan anjuran sebagai berikut:

  • Vaksin Influenza strain NH dapat digunakan sesuai persediaannya di Indonesia pada bulan November tahun berjalan hingga Juni tahun berikutnya (contoh: November 2022 – Juni 2023).
  • Vaksin Influenza strain SH dapat digunakan sesuai persediannya di Indonesia pada bulan Juli tahun berjalan hingga Desember tahun yang sama (contoh: Juli 2023 – Desember 2023).

What are your Feelings
Bagikan Artikel Ini:
  • Facebook
  • X
  • LinkedIn
  • Pinterest
Updated on Mei 7, 2023

Powered by BetterDocs

Table of Contents
  • Rekomendasi Penerapan: Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH
  • Tantangan Waktu Penerapan: Formulasi Vaksin Influenza Strain NH dan SH
    • Asia Pasifik
    • Indonesia dan Negara Khatulistiwa Lainnya
  • Beda Vaxigrip Tetra NH dan SH: Produksi Hingga Penggunaan
    • Estimasi Jadwal dan Alur Produksi, Distribusi, dan Penggunaan Vaksin Influenza Strain NH adalah sebagai berikut:
    • Estimasi Jadwal dan Alur Produksi, Distribusi, dan Penggunaan Vaksin Influenza Strain SH adalah sebagai berikut:
  • Konklusi

Follow Us

Facebook-f Twitter Instagram

Layanan

  • Vaksinasi
  • Laboratorium
  • Konsultasi

Solusi

  • Vaksinologi 101
  • Analisis Risiko
  • Jadwal Imunisasi

Cari Klinik

Google Maps

Copyright @2017 – PT Visi Indonesia Pancacita

Home

Book

Cart

Chat

Profile

✕
 
Kembali ke katalog