Cara pemberian vaksin berbeda berdasarkan jenis vaksin itu sendiri. Setiap vaksin memiliki rute dan lokasi pemberian yang direkomendasikan. Informasi ini umumnya juga terdapat pada brosur obat dan kemasan vaksin. Apabila cara pemberian vaksin tidak mengikuti rute yang direkomendasikan, hal tersebut dapat mengurangi efektivitas vaksin atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping lokal.
Petugas kesehatan harus selalu melakukan prosedur kebersihan tangan yang baik sebelum memberikan vaksin dengan rute apa pun. Rute administrasi vaksin meliputi:
- Rute oral: diberikan melalui mulut
- Rute subkutan: disuntikkan ke area tepat di bawah kulit ke dalam jaringan ikat yang berlemak
- Rute intramuskular: disuntikkan ke jaringan otot
- Rute intradermal: disuntikkan ke dalam lapisan kulit
- Rute intranasal: diberikan ke hidung
Jenis Vaksin Tunggal | Rute Pemberian |
---|---|
Rotavirus (RV1, RV5) | Oral |
DTaP, DT, HepA, HepB, Hib, HPV, IIV3, IIV4, RIV3, ccIIV3, IPV,* MenACWY, MenB, PCV13, PPSV23,* Td, Tdap, TT | Injeksi Intramuskular |
ZVL, IPV,* MMR, PPSV23,* VAR | Injeksi Subkutan |
Jenis Vaksin Kombinasi | Rute Pemberian |
---|---|
DTaP-IPV, DTaP-IPV-HepB, DTaP-IPV/Hib, HepA-HepB | Injeksi Intramuskular |
MMRV | Injeksi Subkutan |
Saat memberikan vaksin dengan injeksi, pilih ukuran jarum yang benar berdasarkan rute, usia, ukuran pasien, dan teknik injeksi.
Cara pemberian vaksin multipel
Seringkali, lebih dari satu vaksin diperlukan pada kunjungan vaksinasi yang sama, sehingga membutuhkan lebih dari satu kali penyuntikan. Jika beberapa vaksin diberikan pada satu kunjungan, berikan setiap injeksi di lokasi yang berbeda.
Untuk bayi dan anak kecil yang menerima lebih dari dua suntikan dalam satu tungkai, paha lebih direkomendasikan karena massa otot yang lebih besar. Untuk orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar (≥ 2 tahun), otot deltoid dapat digunakan untuk lebih dari satu pemberian vaksin dengan injeksi intramuskuler.
Rekomendasi praktik terbaik untuk cara pemberian vaksin multipel adalah sebagai berikut:
- Pastikan etiket tersedia pada setiap jarum suntik untuk mengidentifikasi jenis vaksin.
- Berikan jarak setidaknya 1 inci (2,54 cm) antar lokasi injeksi, jika memungkinkan.
- Apabila memungkinkan, berikan vaksin dengan risiko reaksi lokal yang lebih tinggi (mis., vaksin yang mengandung engandung tetanus-toksoid dan PCV13) di anggota tubuh yang berbeda.
- Gunakan vaksin kombinasi (mis., DTaP-IPV-HepB atau DTaP-IPV / Hib), jika sesuai, untuk mengurangi jumlah injeksi.