Pendahuluan
Indonesia baru-baru ini menghadapi KLB Campak yang melanda sebagian besar wilayah negara. Menurut laporan, ribuan orang telah terkena dampak dari wabah ini dan banyak di antara mereka yang harus menjalani perawatan kesehatan. Dalam artikel ini akan kita bahas lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkan Kejadian Luar Biasa Campak di Indonesia serta tindakan apa saja yang sedang diambil untuk mencegahnya.
Memahami Campak
Measles merupakan penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh virus Measles dengan gejala awal berupa demam, konjungtivitis, pilek, batuk dan bintik-bintik kecil dengan bagian tengah berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di daerah mukosa pipi (bercak koplik), gejala khas bercak kemerahan di kulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh, dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4–7 hari, kadang-kadang berakhir dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan.
Apa itu KLB Campak?
Kejadian Luar Biasa ditetapkan apabila terjadi peningkatan kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Penyakit ini menyerang sistem imun manusia, sehingga mereka yang terinfeksi memiliki kerentaan terhadap infeksi lainnya. Oleh karena itu, KLB Campak di Indonesia seringkali disebabkan oleh faktor lingkungan dan sanitasi yang buruk.
Menurut WHO, apabila ditemukan satu (1) kasus pada satu wilayah, maka kemungkinan ada 17–20 kasus di lapangan pada jumlah penduduk rentan yang tinggi (Depkes, 2003). Hal itu dikarenakan masa penularan berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya gejala prodromal (biasanya 4 hari sebelum timbulnya ruam) sampai 4 hari setelah timbulnya ruam, minimal setelah hari kedua timbulnya ruam.
Menurut Kemenkes RI (2012), KLB campak bisa dipastikan terjadi apabila minimum 2 spesimen positif IgM Measles dari hasil pemeriksaan kasus tersangka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB Campak di Indonesia
Pada dasarnya, infeksi measles, adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Namun, di Indonesia, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB (kejadian luar biasa) campak, seperti:
1. Sarana kesehatan yang tidak memadai
2. Kurangnya vaksinasi pada anak-anak
3. Faktor sosial dan budaya, seperti jarangnya mencuci tangan
4. Lingkungan yang kurang bersih
5. Kondisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu
6. Rendahnya cakupan vaksinasi campak dalam dua tahun terakhir semenjak pandemi COVID-19
Pencegahan dan penanggulangan KLB Campak
Campak merupakan salah satu penyakit menular yang paling berbahaya di dunia. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangannya di Indonesia sangat penting untuk dilakukan.
Untuk mencegah terjadinya KLB Campak, berikut langah-langkah yang sebaiknya Anda lakukan:
- Melakukan vaksinasi campak sejak dini, yaitu sebelum usia 2 tahun.
- Vaksinasi pada anak dilakukan 3 kali, menggunakan vaksin MR (Measles, Rubella), yakni pada usia 9 bulan, usia 18 bulan, dan usia 5-7 tahun (setara kelas 1 SD) dalam program BIAS 1. Program vaksinasi MR sepenuhnya tidak dipungut biaya karena ditanggung oleh pemerintah.
- Untuk orang tua yang ingin melakukan imunisasi pada anaknya dengan vaksin yang lebih lengkap, dapat menggunakan vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin MMR dilakukan 2 kali pada ulang tahun pertama (usia 12 bulan) dan pada usia 5-7 tahun. Namun vaksin MMR ini hanya tersedia di fasilitas kesehatan (faskes) swasta dan sepenuhnya ditanggung oleh masyarakat.
- Mencuci tangan dengan sabun setelah berpapasan dengan orang yang sedang sakit campak atau setelah menyentuh benda-benda yang telah terkena cairan tubuhnya.
- Jangan menggunakan barang-barang pribadi seperti handuk, gelas, atau perlengkapan mandi dengan orang lain.
- Untuk mencegah penularannya, jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah Anda bila anggota keluarga atau teman dekat Anda terdiagnosis.
Pencegahan pada Orang Dewasa
Pencegahan terhadap infeksi measles tidak hanya penting untuk dilakukan anak-anak, namun juga pada orang dewasa. Karena risiko dan frekuensi terjadinya komplikasi karena penyakit ini pada orang dewasa jauh lebih tinggi, seperti pneumonia, meningitis, dan ensefalitis, maka orang dewasa di atas usia 18 tahun, bisa memperoleh vaksinasi dengan vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin ini dilakukan sebanyak 2 (dua) dosis dengan interval antar dosis minimal 28 (dua puluh delapan) hari.
Berikut merupakan rekomendasi orang dewasa yang disarankan untuk mendapatkan vaksinasi MMR:
- Orang dewasa yang tidak memiliki dokumentasi imunitas terhadap measles, rubella dan gondong (mumps)
- Orang dewasa yang hendak bepergian ke wilayah di mana kasus penyakit tersebut cukup tinggi
- Orang dewasa yang merawat pasien dengan penyakit measles, rubella, atau gondong.
- Orang dewasa yang memiliki kondisi medis tertentu seperti gagal ginjal tahap akhir (pasien dialisis) dengan rencana transplantasi organ.
- Siapapun yang ingin terlindung dari measles, rubella, dan mumps.
Kesimpulan
Campak adalah penyakit yang menular melalui droplet pernapasan atau secara tidak langsung melalui kontak pada luka atau permukaan yang terkontaminasi. Penyebab utama campak adalah virus Measles, yang dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Indonesia memiliki beberapa faktor yang membuat negara ini rentan terhadap KLB Campak, seperti populasi yang besar, kondisi lingkungan yang kurang baik, dan sanitasi yang buruk. Vaksinasi terhadap campak dengan vaksin MR atau MMR masih merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah penularan infeksi campak.