Infeksi Influenza Menyebabkan Imunosupresi? Kok bisa?
Influenza, atau biasa dikenal sebagai Flu, adalah infeksi virus yang umum dan menyebabkan kesakitan dan penurunan produktivitas pada jutaan orang setiap tahun. Setiap tahunnya, diperkirakan ada 5 juta kasus infeksi berat di seluruh dunia, dan hingga 650.000 kematian yang disebabkan oleh influenza. Flu dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan.
Influenza seringkali dianggap remeh oleh kebanyakan orang, umumnya karena kerancuan pada penafsiran bahasa di mana semua gejala batuk dan pilek disebut Flu. Common cold atau dalam KBBI disebut selesma, yang disebabkan oleh virus lain — seperti Rhinovirus, Metapneumovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Coronavirus, dsb — dengan gejala yang umumnya lebih ringan, di Indonesia seringkali disebut sebagai Flu atau Flu Biasa. Tahukah Anda bahwa influenza menyebabkan imunosupresi pada tubuh Anda sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi lain?
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana infeksi influenza menyebabkan imunosupresi dan apa yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari flu dan komplikasinya.
Bagaimana cara kerja sistem imunitas?
Sistem kekebalan tubuh adalah jaringan kompleks sel, jaringan, dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari penyusup asing, seperti bakteri, virus, dan patogen lainnya. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari dua cabang utama: sistem kekebalan bawaan dan sistem kekebalan adaptif.
Sistem kekebalan bawaan adalah garis pertahanan pertama terhadap patogen. Ini termasuk penghalang fisik, seperti kulit dan selaput lendir, serta sel dan molekul yang dapat mengenali dan menghancurkan patogen umum, seperti sel pembunuh alami, makrofag, dan protein komplemen.
Sistem kekebalan adaptif adalah garis pertahanan kedua terhadap patogen. Ini melibatkan sel khusus yang disebut limfosit yang dapat menghasilkan antibodi dan sel memori. Antibodi adalah protein yang dapat berikatan dengan antigen spesifik (bagian dari patogen) dan menetralisir atau menandai mereka untuk dihancurkan oleh sel kekebalan lainnya. Sel memori adalah limfosit yang berumur panjang yang dapat mengingat pertemuan sebelumnya dengan patogen dan memicu respons yang lebih cepat dan kuat saat terpapar kembali.
Bagaimana infeksi Influenza menyebabkan imunosupresi?
Infeksi influenza dapat mengganggu baik sistem kekebalan bawaan maupun adaptif dengan berbagai cara.
Infeksi influenza dan sistem kekebalan bawaan
Virus influenza menginfeksi sel-sel yang melapisi saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Sel-sel ini adalah bagian dari sistem kekebalan bawaan dan menghasilkan molekul yang disebut sitokin yang membantu menarik dan mengaktifkan sel kekebalan lain untuk melawan infeksi.
Namun, virus influenza juga dapat memicu produksi sitokin yang berlebihan, yang menyebabkan fenomena yang disebut badai sitokin. Badai sitokin adalah respons inflamasi yang berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan. Badai sitokin juga dapat mengganggu fungsi sel pembunuh alami dan makrofag, yang penting untuk membersihkan infeksi virus.
Selain itu, virus influenza menyebabkan imunosupresi dengan cara menghindari deteksi oleh beberapa komponen sistem kekebalan bawaan, seperti protein komplemen dan reseptor toll-like. Hal ini memungkinkan virus untuk bereplikasi dan menyebar tanpa terdeteksi oleh inang.
Infeksi influenza dan sistem kekebalan adaptif
Virus influenza juga memengaruhi sistem kekebalan adaptif dengan menginfeksi dan menghancurkan sel T CD4+, yaitu jenis limfosit yang membantu mengoordinasikan respons imun. Sel T CD4+ sangat penting untuk mengaktifkan sel B (jenis limfosit lain) untuk menghasilkan antibodi terhadap virus influenza.
Dengan mengurangi jumlah sel T CD4+, virus influenza menyebabkan imunosupresi dengan mengganggu produksi antibodi dan sel memori, yang sangat penting untuk mencegah reinveksi oleh strain virus influenza yang sama atau serupa.
Selain itu, virus influenza dapat bermutasi dengan cepat dan mengubah antigennya. Hal ini membuat sulit bagi antibodi yang dihasilkan oleh inang untuk mengenali dan menetralisir virus. Inilah sebabnya mengapa strain virus influenza baru muncul setiap tahun dan mengapa orang perlu divaksinasi setiap tahun untuk melindungi diri dari flu musiman.
Cara mencegah infeksi influenza dan komplikasinya
Cara terbaik untuk mencegah infeksi influenza dan komplikasinya adalah dengan melakukan vaksinasi influenza setiap tahun sebelum musim flu dimulai. Vaksin flu mengandung strain virus influenza yang tidak aktif atau dilemahkan yang merangsang sistem kekebalan tubuh Anda untuk menghasilkan antibodi tanpa menyebabkan penyakit. Vaksin flu dapat mengurangi risiko Anda sakit dari influenza sebesar 40% hingga 60%, tergantung seberapa baik cocok dengan strain virus influenza yang beredar.
Cara lain untuk mencegah infeksi influenza dan komplikasinya meliputi:
- Mencuci tangan Anda secara teratur dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit atau memiliki gejala mirip flu
- Menutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku Anda saat batuk atau bersin
- Membuang tisu bekas di tempat sampah
- Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh
- Tinggal di rumah jika Anda sakit atau memiliki gejala mirip flu
- Mencari perhatian medis jika Anda mengalami gejala yang parah atau menetap, seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, kebingungan, atau demam tinggi
Kesimpulan
Infeksi influenza dapat menekan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi lain. Untuk melindungi diri dari flu dan komplikasinya, Anda harus divaksinasi setiap tahun sebelum musim flu dimulai. Anda juga harus melakukan kebiasaan kebersihan yang baik dan mencari perhatian medis jika Anda mengalami gejala yang parah atau menetap.