Kebanyakan orang tua memilih untuk melakukan vaksinasi untuk anak-anak mereka sesuai dengan jadwal yang disarankan. Namun beberapa orang tua mungkin masih memiliki pertanyaan tentang vaksin, dan jawaban yang dapat mereka percayai mungkin sulit didapatkan.
Dengan begitu banyak informasi — dan terkadang informasi yang salah — yang tersedia saat ini, mempelajari fakta sebelum membuat keputusan kesehatan sangatlah penting.
Cara kerja vaksin: mencegah penyakit
Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I) umumnya adalah penyakit yang sangat mudah menular, berbahaya, atau bahkan mematikan.
Secara statistik, kemungkinan anak Anda terkena penyakit seperti campak, pertusis, atau penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin mungkin rendah, dan anak Anda mungkin tidak akan pernah membutuhkan perlindungan yang didapatkan dari vaksin. NAMUN, Anda tidak ingin mereka kekurangan perlindungan yang didapatkan dari vaksin ketika mereka membutuhkannya.
Ibaratnya, Anda sebagai orang tua yang bertanggung jawab dan mencintai anak Anda akan selalu memastikan bahwa sabuk pengaman di kursi mobil anak Anda terpasang, tentunya meskipun Anda tidak mengharapkan terjadinya kecelakaan pada kendaraan Anda. Karena ketika kebutuhan itu menjadi ada, tentunya Anda sudah terlambat untuk mencegah.
Menguatkan imunitas tubuh bayi
Imunitas adalah cara tubuh mencegah penyakit. Ketika bayi Anda lahir, sistem imunitas yang dimilikinya belum sepenuhnya berkembang. Hal ini menempatkan dia pada risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit infeksi.
Vaksin bekerja untuk memperkuat pertahanan alami tubuhnya untuk mengurangi risiko infeksi anak Anda dan membantu mengembangkan kekebalan terhadap penyakit dengan aman.
Anak Anda terpapar ribuan kuman setiap hari di lingkungannya. Ini terjadi melalui makanan yang dia makan, udara yang dia hirup, dan hal-hal yang dia masukkan ke dalam mulutnya.
Bayi dilahirkan dengan sistem kekebalan yang diwariskan oleh ibunya agar dapat melawan sebagian besar kuman, tetapi ada beberapa penyakit mematikan yang tidak bisa mereka tangani. Itu sebabnya mereka membutuhkan vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
Vaksin menggunakan antigen dalam jumlah sangat kecil untuk membantu sistem kekebalan anak Anda mengenali dan belajar melawan penyakit serius. Antigen adalah bagian dari kuman yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh bekerja.
Vaksin aman untuk diberikan
Keamanan vaksin sering menjadi topik cerita media dan posting blog. Perhatian ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya, “Bagaimana saya tahu vaksin itu aman?”
Sebelum vaksin dapat diberikan kepada pasien, pengujian laboratorium yang komprehensif dilakukan. Hal ini dapat memakan waktu beberapa tahun untuk memastikan itu aman dan efektif. Setelah uji laboratorium menunjukkan manfaan, pengujian pada manusia dalam lingkungan studi terkendali dimulai, dan itu bisa memakan waktu beberapa tahun sebelum studi klinis selesai dan vaksin akhirnya bisa dilisensikan.
Setelah vaksin dilisensikan, badan pengendalian obat masing-masing negara dan lembaga federal lainnya secara rutin memantau penggunaannya untuk menyelidiki potensi masalah keamanan.
Efek samping v Manfaat
Seperti halnya zat apa pun yang dikonsumsi, vaksin dapat menyebabkan efek samping seperti demam ringan, atau rasa sakit dan kemerahan di tempat suntikan. Reaksi ringan akan hilang sendiri dalam beberapa hari.
Efek samping yang berat dan tahan lama sangat jarang sekali terjadi, dan tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah tentang vaksin, jadwalkan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.
Pemberian Vaksin Kombinasi
Memberikan beberapa vaksinasi sekaligus berarti lebih sedikit kunjungan ke dokter vaksinolog Anda. Hal ini tentunya menghemat waktu serta uang Anda, dan bisa menjadi mengurangi ketidaknyamanan bagi anak.
Keputusan untuk tidak mengimunisasi anak Anda juga melibatkan risiko dan dapat membuat anak Anda dan orang lain yang melakukan kontak dengannya berisiko tertular penyakit yang berpotensi mematikan.
Alasan untuk melakukan imunisasi
Vaksin dapat mencegah penyakit menular yang pada suatu waktu pernah dan/atau sedang menjadi masalah kesehatan masyarakat, membunuh atau melukai banyak bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Tanpa vaksin, anak Anda berisiko sakit parah dan menderita, cacat, dan bahkan meninggal akibat penyakit seperti campak, komplikasi influenza, batuk rejan, dsb.
Selain itu, anak atau orang dewasa yang tidak divaksin berpotensi menularkan penyakit berbahaya ke populasi rentan, seperti ibu hamil, anak lainnya, orang dengan usia lanjut, dan mereka yang mempunyai gangguan imunitas karena penyakit tertentu. Penularan ini juga menjadi risiko terjadinya kejadian luar biasa (KLB), wabah epidemi, maupun pandemi.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
- Vaksinasi adalah cara yang sangat efektif, aman dan mudah untuk membantu menjaga kesehatan keluarga Anda.
- Vaksinasi tepat waktu sepanjang masa kanak-kanak adalah penting karena itu membantu memberikan kekebalan sebelum anak-anak terpapar penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.
- Vaksin diuji untuk memastikan aman dan efektif untuk diterima anak-anak pada usia yang disarankan.
Menunda, menolak, atau melewati imunisasi
Pembentukan antibodi (imunisasi) dalam kadar yang dapat melindungi membutuhkan beberapa minggu setelah melakukan vaksinasi, dan beberapa vaksin memerlukan beberapa dosis untuk memberikan perlindungan terbaik.
Apabila Anda menunggu hingga anak Anda mempunyai risiko terpapar penyakit – seperti ketika ia mulai sekolah, bepergian ke luar negeri, atau setelah terjadinya wabah penyakit – ada risiko bahwa vaksin tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membentuk antibodi sebelum terkena penyakit.
Risiko penularan
Anak kecil dapat terpapar dengan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dari sejumlah orang atau tempat, termasuk:
- orang tua sendiri
- saudara kandung
- tamu keluarga dan tetangga
- pengasuh dan asisten rumah tangga
- orang yang baru kembali dari perjalanan ke luar negeri
- sekolah, taman bermain, tempat penitipan
- mal, pasar, supermarket
Jika Anda tidak melakukan vaksinasi, ketahui dan lakukan kewajiban Anda
Anak Anda dapat tertular penyakit dari orang-orang yang tidak memiliki gejala apa pun (OTG; Orang Tanpa Gejala). Sebaliknya, anak Anda juga dapat menularkan penyakit kepada orang lain tanpa memiliki gejala apapun. Anda tidak selalu dapat mengetahui siapa yang berpotensi untuk menular virus dan bakteri.
Apabila anak memutuskan untuk tidak melakukan vaksinasi untuk anak Anda, maka Anda mempunyai kewajiban untuk:
- Untuk memberi tahu sekolah anak Anda, fasilitas penitipan anak, dan pengasuh lainnya tentang status vaksinasi anak Anda.
- Ketika anak Anda harus berobat ke klinik atau rumah sakit, segera beri tahu dokter, petugas perawat, personel ambulans, atau staf ruang gawat darurat bahwa anak Anda belum sepenuhnya divaksinasi. Mereka perlu mempertimbangkan kemungkinan bahwa anak Anda mungkin terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imuniasi (PD3I) sehingga mereka dapat mengobati anak Anda dengan benar secepat mungkin.
- Lakukan isolasi mandiri terhadap anak Anda sehingga penyakit selama wabah tidak menyebar ke anak Anda dan orang lain terutama bayi yang terlalu muda dan oleh karenanya belum mendapatkan divaksinasi penuh.
- Ketahui risiko penyakit negara tujuan sebelum bepergian. Paparan penyakit dapat terjadi selama bepergian (transportasi umum; pesawat dan bandar udara, kereta dan stasiun, dsb), atau oleh pelancong lainnya.
Pastikan Anda tidak rentan terpapar dan menyebarkan penyakit menular berbahaya.
Ayo vaksinasi sekarang!