Penularan virus JE pada Negara Endemis Japanese Encephalitis terjadi terutama di daerah pertanian pedesaan, sering dikaitkan dengan produksi beras dan irigasi banjir. Di beberapa wilayah Asia, kondisi ini dapat terjadi di dekat pusat kota.
Virus JE adalah sebuah flavivirus, terkait erat dengan virus ensefalitis West Nile dan St. Louis. Virus JE ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi, khususnya Culex tritaeniorhynchus.
Virus dipertahankan dalam siklus antara nyamuk dan inang vertebrata, terutama babi dan burung perandai. Manusia merupakan inang insidental atau buntu, karena konsentrasi virus JE pada aliran darah manusia tidak dapat mencapai kadar yang cukup tinggi untuk menginfeksi nyamuk berikutnya.
Pada negara endemis Japanese Encephalitis beriklim sedang di Asia, penularan virus JE bersifat musiman. Penyakit pada manusia biasanya memuncak pada musim panas dan musim gugur. Pada negara endemis Japanese Encephalitisdengan iklim subtropis dan tropis, penularan dapat terjadi sepanjang tahun, seringkali puncaknya selama musim hujan.
Dengan mengetahui peta insidensi negara endemis japanese encephalitis di bawah ini, keputusan untuk melakukan vaksinasi (atau merekomendasikan vaksinasi pada masyarakat Indonesia) dapat diambil dengan baik berdasarkan bukti.
Peta Insidensi Negara Endemis Japanese Encephalitis
Unduh dataset
Insidensi Tahunan & Frekuensi Kasus Japanese Encephalitis Pada Negara Endemis
Lakukan Vaksinasi JE Sekarang!