Periksa riwayat imunisasi dasar anak dan dewasa pada setiap pasien yang melakukan kunjungan ke sarana kesehatan manapun, baik pada kunjungan pengobatan ataupun kunjungan sehat rutin. Penilaian riwayat imunisasi berguna untuk menapis kemungkinan penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Selain itu, apabila seorang anak ataupun orang dewasa belum melengkapi imunisasi yang sudah melewati jadwal, lakukan edukasi untuk segera melengkapinya.
Riwayat Imunisasi dapat ditemukan pada buku imunisasi anak, buku imunisasi dewasa, dan/atau pada rekam medis.
Riwayat Imunisasi
Seringkali petugas medis, baik pada kunjungan berobat, perawatan inap, maupun pada kunjungan vaksinasi dengan seorang dokter vaksinolog anak atau dewasa. Petugas penyedia layanan imunisasi hanya boleh menerima catatan tertulis yang bertanggal dengan cap identitas dokter sebagai bukti vaksinasi yang sah. Pengakuan secara lisan, tanpa dapat menunjukkan bukti vaksinasi tidak sah dan akan dianggap belum mendapatkan vaksinasi tersebut.
Vaksinasi tidak boleh ditunda jika pasien tidak dapat menunjukkan catatan rekam vaksinasi sebelumnya. Sesegera mungkin, lakukan koordinasi dengan sarana kesehatan atau penyedia layanan kesehatan pasien sebelumnya untuk mendapatkan rekam vaksinasi yang hilang.
Mencari Catatan Rekam Vaksinasi
Sayangnya, tidak ada badan yang mengelola rekam vaksinasi di Indonesia. Riwayat imunisasi yang dapat diandalkan hanyalah buku catatan rekam vaksinasi yang diberikan kepada Anda atau orang tua Anda ketika vaksinasi dilakukan.
Rekam vaksinasi (kadang-kadang disebut catatan imunisasi) memberikan informasi riwayat semua vaksin yang Anda atau anak Anda pernah terima. Rekam vaksinasi ini mungkin diperlukan untuk pekerjaan tertentu, syarat bepergian ke luar negeri, atau untuk pendaftaran sekolah.
Bagaimana cara menemukan catatan riwayat imunisasi saya yang hilang?
Jika Anda memerlukan salinan catatan riwayat imunisasi yang sah, atau jika Anda perlu memperbarui rekam vaksinasi pribadi Anda, berikut beberapa cara untuk mencarinya:
- Tanyakan kepada orang tua atau pengasuh Anda apakah mereka memiliki catatan riwayat imunisasi masa kecil Anda.
- Coba cari melalui buku atau dokumen kesehatan lainnya yang tersimpan sejak kecil.
- Periksa unit kesehatan sekolah dan / atau perguruan tinggi Anda untuk mencari riwayat imunisasi yang pernah dilakukan. Namun perlu diingat bahwa umumnya catatan rekam medis disimpan paling lama 1-2 tahun setelah kelulusan siswa.
- Tanyakan kepada atasan di perusahaan / organisasi Anda apabila selama masa kerja pernah menyelenggarakan kegiatan imunisasi, atau membutuhkan vaksinasi tertentu sebagai prasyarat kerja.
- Periksa dengan dokter Anda atau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Namun perlu diingat bahwa sarana kesehatan Anda mungkin hanya menyimpan rekam medis Anda selama beberapa tahun saja.
Bagaimana jika catatan riwayat imunisasi tidak dapat ditemukan?
Jika Anda tidak dapat menemukan catatan riwayat imunisasi pribadi atau salinan dari dokter penyedia vaksinasi Anda, Anda mungkin perlu mendapatkan beberapa vaksinasi ulangan.
Meskipun ini tidak ideal, pemberian vaksinasi ulangan aman untuk dilakukan. Untuk beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dokter vaksinolog Anda juga dapat melakukan pemeriksaan tertentu untuk menilai kadar antibodi dalam darah.
Jika catatan riwayat imunisasi tidak lengkap, atau tidak dapat ditemukan, Anda atau anak Anda lebih baik dianggap rentan terhadap penyakit dan harus divaksinasi ulang.
Bicaralah dengan dokter penyedia layanan vaksinasi Anda untuk menentukan vaksin apa yang dibutuhkan untuk memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Pastikan Anda tidak rentan terpapar dan menyebarkan penyakit menular berbahaya.
Ayo vaksinasi sekarang!