Apa itu tes alergi makanan?
Tes Alergi Makanan (Food Allergy Test) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi reaksi imunitas terhadap makanan yang Anda konsumsi. Alergi makanan terjadi ketika sistem imunitas – pertahanan tubuh Anda melawan kuman atau benda asing (dalam hal ini secara kolektif disebut sebagai “antigen”) – bereaksi berlebihan terhadap makanan tertentu seolah-olah itu berbahaya. Jika Anda mengalami gejala setelah mengkonsumsi makanan tertentu, tes alergi makanan dapat membantu mengetahui apakah gejala yang Anda alami disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan tersebut. Mengetahui alergi makanan yang Anda punya penting untuk diketahui karena reaksi alergi terhadap makanan bisa terjadi secara akut dan serius atau menyebabkan infamasi kronik derajat rendah (chronic low grade inflammation).
Sebagian besar gejala alergi makanan terjadi ringan dengan rentang gejala meliputi ruam kulit dan gangguan pencernaan (nyeri perut, konstipasi, buang air besar cair, dsb). Namun terkadang, gejala dengan cepat berkembang menjadi reaksi alergi yang mengancam nyawa yang disebut anafilaksis, atau syok anafilaksis. Anafilaksis adalah keadaan darurat medis yang dapat memengaruhi seluruh tubuh Anda, termasuk sistem pernapasan dan kardiovaskuler. Yang terpenting untuk dipahami adalah bahwa tidak ada cara untuk memprediksi kapan reaksi alergi dapat berubah dari ringan menjadi serius. Maka zat apapun yang menyebabkan reaksi alergi, sebaiknya dihindari.
Jika Anda memiliki alergi terhadap zat makanan tertentu, mengkonsumsi makanan tersebut dalam jumlah kecil sekalipun dapat dengan cepat memicu sistem imunitas Anda untuk bereaksi. Sebagian besar alergi makanan disebabkan oleh:
- susu
- Telur
- Kacang kacangan
- Kacang pohon (termasuk almond, kenari, pecan, dan kacang mete)
- Kedelai
- Gandum
- Ikan
- Kerang
Alergi makanan lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Sebagian besar anak akan tumbuh dari alergi terhadap susu, telur, kedelai, dan gandum. Tetapi jika alergi makanan dimulai pada usia dewasa, kemungkinan akan berlanjut sepanjang hidup.
Jika Anda atau anak Anda memiliki gejala yang mungkin berasal dari alergi makanan, Anda mungkin perlu untuk melakukan tes alergi makanan (food allergy test).
Pemeriksaan yang tersedia dan dapat dilakukan di Indonesia termasuk tes kulit (skin prick test) atau tes darah. Pemeriksaan yang dilakukan dapat menguji bahan pangan secara global atau yang lebih spesifik pada bahan pangan yang lazim dikonsumsi di Asia Tenggara (South East Asia Food Allergy Test). Meski masing-masing metode pemeriksaan mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun belakangan ini tes darah lebih disukai.
Beberapa alasan tes alergi makanan (food allergy test) dengan metode tes darah lebih disukai meliputi:
- Tes darah tidak perlu persiapan tertentu seperti menghentikan konsumsi obat tertentu selama beberapa hari sebelum tes, yang diperlukan sebelum melakukan skin prick test agar hasilnya akurat.
- Tes darah mungkin juga lebih baik untuk mereka yang memiliki ruam atau eksim yang luas, yang dapat mempersulit observasi pada pengujian kulit.
- Tes darah menunjukkan hasil yang lebih objektif dengan hasil kuantitatif, melainkan tes kulit yang berdasarkan observasi kualitatif terhadap derajat reaksi.
- Tes darah lebih efisien dan pasien dapat segera pulang setelah melakukan pengambilan darah. Beberapa pasien dapat merasa tidak nyaman pada pemeriksaan skin prick test.
Nama lain: Uji IgE, uji sIgE, IgE spesifik alergen dalam serum, uji tusuk kulit (SPT), uji tantangan oral
Untuk apa tes alergi makanan (food allergy test) dilakukan?
Tes alergi makanan dilakukan untuk membantu mengetahui apakah Anda atau anak Anda memiliki alergi terhadap zat pangan tertentu. Ini terutama digunakan untuk orang yang memiliki gejala alergi makanan. Pengujian juga dapat digunakan untuk melihat apakah alergi telah hilang dari waktu ke waktu.
Tes alergi makanan dapat membantu mengetahui apakah Anda benar-benar alergi makanan (food allergy), intoleransi makanan (food intolerance) atau kepekaan terhadap makanan (food sensitivity), yang dapat menyebabkan gejala serupa. Perbedaan utamanya adalah alergi makanan melibatkan sistem kekebalan Anda dan dapat memengaruhi seluruh tubuh Anda dan mengancam jiwa. Tetapi intoleransi dan sensitivitas makanan tidak mengancam jiwa dan umumnya hanya memengaruhi pencernaan Anda.
Contoh intoleransi makanan, atau kepekaan terhadap makanan, termasuk intoleransi laktosa, kepekaan terhadap gluten, dan sindrom iritasi usus besar. Gejalanya mungkin termasuk sakit perut, mual, gas, dan diare, yang juga bisa terjadi dengan alergi makanan.
Mengapa saya memerlukan tes alergi makanan?
Anda atau anak Anda mungkin memerlukan tes alergi makanan (food allergy test) jika salah satu dari Anda:
- Memiliki gejala dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar makanan tertentu. Gejala dapat memengaruhi pencernaan, kulit, dan/atau pernapasan Anda, dan mungkin termasuk:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Kesemutan di mulut
- Reaksi kulit, seperti gatal-gatal atau gatal.
- Kulit merah, gatal atau ruam
- Batuk
- Hidung tersumbat, gatal, atau berair
- Memiliki gejala anafilaksis. Gejala reaksi yang mengancam jiwa ini dapat muncul dalam hitungan menit hingga jam setelah terpapar makanan tertentu. Gejalanya meliputi:
- Kesulitan bernapas
- Pusing
- Pingsan
- Pembengkakan pada lidah, bibir, dan/atau tenggorokan
- Detak jantung cepat
- Dingin, lembap, kulit yang mungkin tampak keabu-abuan, kebiruan, atau pucat
Anda mungkin juga perlu melakukan tes alergi makanan jika Anda atau anak Anda telah didiagnosis menderita esofagitis eosinofilik (EoE). Pengujian dilakukan untuk mengetahui makanan apa saja yang dapat memperburuk kondisi ini.
Penyedia anak Anda dapat merekomendasikan tes alergi makanan jika bayi atau anak Anda telah didiagnosis dengan:
- Eksim sedang hingga parah
- Enterocolitis, radang usus besar dan usus kecil
- Enteropati, penyakit usus
- Proctocolitis alergi, kelainan yang melibatkan bercak darah dan lendir di tinja (kotoran)
Apa yang terjadi selama tes alergi makanan?
Dokter Anda akan bertanya tentang gejala Anda atau anak Anda, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat penyakit, termasuk alergi lainnya. Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan sebelum tes alergi.
Selanjutnya, dokter Anda akan merekomendasikan dan menjelaskan satu atau lebih tes alergi. Ada banyak jenis tes alergi, dan masing-masing memiliki risiko, manfaat, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda. Untuk mengetahui tes yang direkomendasikan dan kurang direkomendasikan di Indonesia, berikut adalah tes yang paling umum:
- Tes tusuk kulit atau skin prick test adalah tes yang paling umum dikenal di Indonesia, namun saat ini sudah berkurang popularitasnya. Petugas kesehatan Anda akan meletakkan setetes cairan di kulit lengan atau punggung Anda. Cairan tersebut mengandung protein dari makanan tertentu (antigen) yang dapat memicu reaksi kekebalan. Petugas kesehatan Anda akan menusuk kulit di bawah tetesan sehingga cairannya masuk ke bawah permukaan. Kemudian Anda akan menunggu selama 15 hingga 30 menit. Jika benjolan merah dan gatal terbentuk, Anda mungkin memiliki alergi terhadap makanan tersebut. Lebih dari satu protein makanan dapat diuji.
Tes tusuk kulit dapat menyebabkan kulit gatal atau teriritasi. Anda nantinya akan dipertimbangkan untuk diberikan obat untuk meredakan gejalanya. Tes ini umumnya aman, tetapi reaksi yang parah mungkin saja terjadi. - Tes darah alergi atau allergy blood test mengukur antibodi imunoglobulin E (IgE) dalam darah Anda. Sistem kekebalan Anda membuat jenis IgE tertentu sebagai respons terhadap makanan yang berbeda. Jika Anda memiliki alergi makanan, kadar IgE Anda yang terkait dengan makanan tersebut mungkin lebih tinggi dari biasanya. Kadar IgE yang terdeteksi digolongkan ke dalam kelas-kelas tertentu yang menunjukkan derajat daripada IgE yang terdeteksi yang umumnya berkorelasi dengan keadaan gejala.
Untuk mengambil sampel darah, petugas kesehatan akan memasukkan jarum kecil ke pembuluh darah di lengan Anda. Sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung kolektor spesimen. Anda mungkin merasa sedikit tersengat saat jarum masuk atau keluar. Namun pengambilan sampel ini lebih cepat dan lebih disukai banyak orang.
Salah satu alasan lain terkait popularitas pemeriksaan ini adalah tingkat risiko yang sangat kecil. Anda mungkin mengalami sedikit rasa sakit atau memar di tempat jarum dimasukkan, tetapi sebagian besar gejala hilang dengan cepat. - Tes tantangan makanan oral atau oral food challenge test adalah tes alergi makanan yang paling akurat. Ini dapat digunakan sendiri untuk mendiagnosis alergi makanan. Selama tes ini, Anda perlahan-lahan akan makan lebih banyak makanan yang diduga menyebabkan gejala Anda. Anda akan diawasi dengan ketat untuk reaksi alergi. Jika tubuh Anda tidak bereaksi terhadap makanan, Anda tidak alergi terhadapnya.
Jika Anda mengalami reaksi alergi, alergi makanan Anda dipastikan, dan Anda akan segera diobati untuk reaksi tersebut. Perawatan akan tergantung pada seberapa parah reaksi Anda.
Meskipun Tes tantangan makanan oral merupakan satu-satunya pemeriksaan yang konklusif, namun tes ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Itu sebabnya tes ini tidak terlalu populer untuk dilakukan dalam kondisi rawat jalan dan harus dengan pengawasan ketat oleh dokter yang bisa merawat Anda jika ada keadaan darurat. - Diet eliminasi makanan atau food elimination test adalah tes yang Anda lakukan di rumah mengikuti instruksi dari dokter Anda. Anda akan mulai dengan menghilangkan semua makanan yang dicurigai dari diet Anda selama sekitar dua minggu. Kemudian Anda perlahan akan mulai menambahkan makanan kembali ke diet Anda, satu per satu. Jika Anda memiliki gejala saat mulai makan makanan lagi, Anda mungkin alergi terhadap makanan tersebut. Gejala Anda juga bisa disebabkan oleh intoleransi makanan, jadi tes lain mungkin diperlukan.
Diet eliminasi makanan mungkin tidak aman untuk seseorang yang pernah mengalami reaksi alergi serius terhadap makanan di masa lalu. Diet eliminasi dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius dan merupakan salah satu alasan mengapa metode ini tidak populer.
Apakah saya perlu melakukan sesuatu untuk mempersiapkan ujian?
Jika Anda menjalani tes alergi jenis apa pun, Anda mungkin perlu berhenti minum obat dan/atau suplemen tertentu sebelum tes. Dokter Anda akan memberi tahu Anda apa yang harus dihindari dan untuk berapa lama. Jangan berhenti minum obat apa pun kecuali dokter Anda memberi tahu Anda. Tes Anda mungkin memerlukan persiapan lain, jadi pastikan untuk mengikuti semua instruksi penyedia Anda untuk bersiap.
Apa artinya hasil saya?
Tes tantangan makanan adalah satu-satunya tes alergi makanan yang dapat memastikan diagnosis alergi makanan. Jika Anda melakukan tes lain, dokter Anda atau anak Anda akan mencocokkan hasil tes Anda bersama dengan gejala dan riwayat kesehatan Anda untuk membuat diagnosis. Tes alergi makanan dengan tes darah masih merupakan satu-satunya tes alergi yang paling cocok untuk skrining, dapat dilakukan dengan cepat dan nyaman dalam kondisi rawat jalan, dan dapat menjadi dasar acuan untuk menghindari alergen makanan.
Jika ahli alergi mendiagnosis alergi makanan, pengobatannya adalah menghindari makanan yang memicu gejala Anda. Tidak ada obat untuk alergi makanan. Menghindari makanan pemicu melibatkan membaca label makanan dengan cermat. Anda juga perlu menjelaskan alergi tersebut kepada siapa saja yang mungkin menyiapkan atau menyajikan makanan untuk Anda atau anak Anda, termasuk teman, pelayan, babysitter, dan guru.
Dokter Anda akan memberi tahu Anda cara mengelola reaksi alergi ringan. Jika Anda atau anak Anda memiliki risiko reaksi alergi yang parah, dokter Anda mungkin meresepkan obat-obatan tertentu yang perlu Anda sediakan.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pemeriksaan ini, hasil tes dan/atau cara mengelola reaksi alergi, sila menghubungi dan konsultasikan bersama kami.