Aturan wajib vaksinasi polio tak hanya berlaku bagi Warga Negara Indonesia yang ingin mengajukan visa untuk pergi ke Australia, namun termasuk penduduk Australia sendiri dan warga negara lain. Semua orang yang telah mengunjungi dan menetap di negara-negara yang termasuk dalam watchlist infeksi Polio selama lebih dari 28 hari, wajib melakukan, memiliki dan melampirkan sertifikat vaksinasi sebagai syarat pengajuan visa Australia.
Tentang Artikel Ini:
- Pengertian Penyakit Polio dan Acute Flaccid Paralysis / Myelitis
- Vaksinasi Polio Sebagai Perlindungan Utama
- Kenapa Pergi ke Australia Wajib Vaksinasi Polio?
- Indonesia ditetapkan KLB Polio
- Pemberian Vaksinasi Polio untuk Usia Dewasa
- Panduan Vaksinasi Polio untuk Perjalanan ke Australia
- Hubungi Kedutaan terkait visa Australia
Pengertian Penyakit Polio dan Acute Flaccid Paralysis / Myelitis
Penyakit Polio, atau yang dikenal juga dengan Poliomielitis, adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan onset cepat (acute flaccid paralysis / myelitis) yang bersifat permanen atau bahkan kematian. Polio biasanya menyerang sistem saraf, menyebabkan kelemahan otot yang serius. Meskipun penyakit ini telah dieliminasi secara signifikan di banyak negara berkat program vaksinasi yang sukses, tetapi tetap menjadi ancaman di beberapa wilayah.
Vaksinasi Polio Sebagai Perlindungan Utama
Vaksinasi merupakan metode utama untuk melindungi diri dari penyakit ini. Vaksin polio efektif dalam mencegah penularan virus polio dan mencegah terjadinya penyakit ini. Vaksinasi ini biasanya diberikan melalui suntikan, dan terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) atau vaksin polio oral (OPV), yang tergantung pada negara dan program vaksinasi yang digunakan.
Kenapa Pergi ke Australia Wajib Vaksinasi Polio?
Australia, sebagai salah satu negara dengan sistem kesehatan yang sangat baik, menerapkan standar ketat terkait vaksinasi. Salah satu persyaratan vaksinasi yang diberlakukan oleh pemerintah Australia adalah vaksinasi polio. Hal ini dilakukan untuk melindungi penduduk Australia dari potensi penularan penyakit ini dari wisatawan atau pendatang yang pergi ke Australia.
Selain itu, Australia adalah tujuan populer bagi wisatawan Indonesia. Kedua negara ini memiliki hubungan yang erat dalam bidang pariwisata, bisnis, dan budaya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan masyarakat adalah prioritas utama bagi pemerintah Australia, termasuk dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular seperti polio.
Sebagaimana dikutip dari situs web Kedutaan Besar Australia di Indonesia:
Please provide a Polio Vaccination Certificate. Because onshore and offshore visa applicants who have spent a cumulative period of 28 days or longer in Afghanistan, Benin, Central African Republic, Chad, Democratic Republic of Congo, Indonesia, Madagascar, Malawi, Mozambique, Niger, Nigeria, Pakistan, Togo, or Yemen (or any combination of these countries), since 5 May 2014 should provide a Polio Vaccination Certificate prior to visa grant. This applies to both citizens of these countries as we as any Third Country Nationals.
Indonesia ditetapkan KLB Polio
Setelah delapan tahun lamanya WHO menetapkan Indonesia bebas polio, kini beberapa kasus polio ditemukan kembali. Tercatat sudah empat kasus polio jenis VDPV2 (cVDPV2) dilaporkan, satu dari Kabupaten Pidie, Aceh Utara, dan Bireuen, provinsi Aceh dan satu kasus dari Kabupaten Purwakarta, provinsi Jawa Barat.
Kasus pertama merupakan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Desa Mane, Kecamatan Mane, Provinsi Aceh pada 09 Oktober 2022. Kasus kedua adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dari Desa Teupin Gadjah, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Provinsi Aceh, pada 03 Januari 2023. Kasus ketiga merupakan seorang anak laki-laki berusia empat tahun dari Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Jeunieb, Provinsi Aceh pada 13 Januari 2023.
Kasus keempat dari Kabupaten Purwakarta adalah anak perempuan berusia empat tahun dari Desa Tegaldatar,
Kecamatan Maniis, Provinsi Jawa Barat, ditemukan pada 16 Februari 2023.
Keempat anak tersebut ditemukan dengan kondisi Acute Flaccid Paralysis; AFP dan tidak memiliki riwayat pernah mendapatkan vaksinasi, baik dengan IPV maupun OPV.
Pemicu kembalinya kasus polio di Indonesia adalah karena cakupan imunisasi polio yang rendah sejak pandemi COVID-19. Selama tiga tahun terakhir, jumlah anak yang mendapatkan vaksinasi dasar lengkap menurun sangat drastis. Akibatnya, kekebalan kelompok atau herd immunity di populasi juga menurun. Berdasarkan laporan surveilans & imunisasi WHO tahun 2020, menunjukkan Indonesia berisiko tinggi dalam transmisi Polio, dengan 23 provinsi (76,5%) diantaranya berisiko tinggi, 9 provinsi (23,5%) berisiko sedang dan hanya ada dua provinsi yang memiliki resiko rendah, yaitu Yogyakarta dan Bali.
Panduan Vaksinasi Polio untuk Perjalanan ke Australia
Jika Anda berencana pergi ke Australia, pastikan Anda mematuhi persyaratan vaksinasi polio yang diberlakukan oleh otoritas kesehatan Australia. Berikut adalah panduan singkat mengenai langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
- Konsultasikan dengan Dokter Anda:
Sebelum pergi ke Australia, bicarakan dengan dokter Anda tentang mendapatkan vaksin polio. Dokter akan memberikan informasi tentang jenis vaksin yang sesuai untuk Anda. Vaksinasi yang harus anda dapatkan adalah vaksin IPV yang mengandung strain (jenis) virus cVDPV2. Apabila hanya pernah mendapatkan vaksin polio tetes (OPV) namun belum pernah mendapatkan vaksin IPV, maka Anda rentan tertular dan menularkan virus VDPV2. - Jadwalkan Vaksinasi:
Pastikan Anda mendapatkan vaksinasi polio sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter. Beberapa dosis mungkin diperlukan tergantung pada riwayat vaksinasi Anda. - Minta Bukti Vaksinasi:
Setelah menerima vaksinasi, pastikan Anda meminta bukti vaksinasi yang sah dan disetujui oleh otoritas kesehatan. Ini akan diperlukan saat memasuki Australia. - Periksa Peraturan Terbaru:
Pastikan Anda selalu memeriksa peraturan terbaru terkait persyaratan vaksinasi sebelum berangkat ke Australia. Aturan dapat berubah seiring waktu, dan Anda harus tetap up-to-date.
Pemberian Vaksinasi Polio untuk Usia Dewasa
Kebanyakan orang dewasa kemungkinan besar sudah menerima vaksinasi virus polio sejak masa kanak-kanak. Namun, jika Anda mengetahui atau mencurigai bahwa Anda belum menerima vaksinasi atau belum menerima vaksinasi lengkap, Anda harus menerima vaksinasi polio.
Jika Anda sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan berisiko lebih tinggi terhadap paparan virus polio, termasuk berencana bepergian ke negara-negara yang risikonya lebih tinggi, Anda mungkin layak untuk menerima satu dosis penguat (booster) IPV yang berlaku seumur hidup.
Situasi yang membuat orang dewasa berisiko lebih tinggi terkena virus polio meliputi:
- Anda tinggal di negara yang tercatat sedang dalam watchlist kejadian luar biasa (outbreak), endemik (endemic), atau risiko tinggi (key-at-risk) terhadap infeksi polio.
- Anda bepergian ke negara yang tercatat terdapat peningkatan risiko paparan virus polio. Untuk pelaku perjalanan, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda apakah Anda perlu divaksinasi.
- Anda bekerja di laboratorium atau tempat layanan kesehatan dan menangani spesimen yang mungkin mengandung virus polio.
- Anda adalah petugas kesehatan atau pengasuh yang memiliki kontak dekat dengan orang yang mungkin tertular virus polio.
Jika Anda belum pernah menerima vaksinasi polio, Anda harus mendapatkan tiga dosis IPV:
- Dosis pertama kapan saja, sesegera mungkin
- Dosis kedua 1 hingga 2 bulan kemudian
- Dosis ketiga 6 hingga 12 bulan setelah dosis kedua
- Jika Anda pernah menerima satu atau dua dosis vaksin polio sebelumnya, Anda harus mendapatkan satu atau dua dosis sisanya.
Hubungi Kedutaan terkait visa Australia
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang persyaratan vaksinasi polio untuk visa Australia, Anda dapat menghubungi Kedutaan Besar Australia di Indonesia. Mereka akan dapat memberikan informasi terbaru tentang aturan dan prosedur yang berlaku. Pastikan untuk menjaga komunikasi dengan otoritas yang kompeten agar perjalanan Anda berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kesimpulan
Vaksinasi polio adalah langkah penting untuk melindungi diri Anda dan masyarakat di sekitar Anda dari penyakit yang serius. Jika Anda berencana pergi ke Australia, pastikan Anda mematuhi persyaratan vaksinasi yang diberlakukan oleh pemerintah Australia. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang vaksinasi polio dan ikuti panduan yang berlaku. Dengan melakukan ini, Anda dapat menikmati perjalanan Anda ke Australia tanpa khawatir tentang risiko penyakit polio. Keselamatan dan kesehatan adalah prioritas utama, dan vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.