Vaksinasi Rubella
Dua dosis vaksinasi rubella dengan vaksin MMR direkomendasikan sebagai cara terbaik untuk melindungi Anda dan anak Anda terhadap infeksi rubella (campak Jerman).
Kenapa anak saya membutuhkan vaksinasi rubella (campak jerman)?
- Melindungi anak Anda dari infeksi rubela (campak jerman) yang sangat mudah menular terutama pada anak-anak di sekolah, tempat penitipan anak, dan taman bermain anak.
- Mencegah anak Anda menularkan virus rubella ke perempuan hamil. Paparan virus rubella pada perempuan hamil dapat mengakibatkan kematian janin (stillbirth) maupun cacat lahir, yang meliputi:
- cacat jantung
- ketulian dan kebutaan
- disabilitas perkembangan intelektual dan kognitif
- kerusakan limpa dan hati
- Mengurangi risiko penyakit yang dapat menyebabkan anak Anda tertinggal di sekolah, dan Anda tidak perlu absen dari pekerjaan.
Kapan anak saya perlu mendapatkan vaksinasi rubella?
Anak Anda akan membutuhkan dua dosis vaksinasi rubella untuk perlindungan terbaik. Satu dosis pada masing-masing usia berikut:
12 – 15 bulan
4 – 6 tahun
Write a short description, that will describe the title or something informational and useful
- Vaksin MMR dapat diberikan paling awal di usia 12 bulan sebagai kado ulang tahun pertama si buah hati.
- Apabila pada usia 9 (bulan) mendapatkan vaksinasi campak (measles) dengan menggunakan vaksin campak kering atau vaksin MR, maka vaksin MMR ke-1 diberikan pada usia 15 bulan.
- Dosis vaksin MMR ke-2 diberikan pada usia 4 – 6 tahun.

Jangan tunggu sakit,
yuk vaksinasi dulu
“FIRSTVAX”
Gunakan kode rahasia di atas untuk mendapatkan potongan Rp.50,000 untuk layanan vaksinasi kamu yang pertama.
Reaksi Pasca-Imunisasi
Vaksinasi rubella (MMR) sangat aman dan efektif mencegah penyakit dan komplikasi terkait infeksi campak. Vaksin, seperti obat apa pun, dapat memiliki efek samping. Ketika terjadi, efek samping vaksinasi rubella umumnya ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Sebagian besar anak yang diberikan vaksin rubella tidak mengalami reaksi apapun, namun efek samping yang paling umum terjadi biasanya ringan dan akan hilang sendiri dalam 1 atau 2 hari, termasuk:
- Nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lokasi penyuntikan
- Ruam pada lokasi penyuntikan
- Demam ringan
- Nyeri sendi
