Setiap dosis 0.5 mL CERVARIX mengandung:
Protein tipe 16 L1 Human Papillomavirus 20 µg
Protein tipe 18 L1 Human Papillomavirus 20 µg
3-0-desasil-4’-monofosforil lipid A (MPL) 50 µg
Alumunium hidroksida 0.5 mg
Natrium klorida 4.4 mg
Natrium dihydrogen fosfat dihidrat 0.624 mg
Air steril untuk injeksi
Aturan Umum:
- Dosis rekomendasi setiap penyuntikan adalah 0.5 mL.
- Direkomendasikan untuk diberikan 3 dosis sesuai jadwal di bulan ke- 0, 1, dan 6.
- Diberikan secara injeksi intramuskular pada regio deltoid lengan atas.
- Jangan melakukan injeksi dengan rute pemberian intravena, subkutan atau intradermal.
- Sebelum digunakan, kocok prefilled syringe hingga terbentuk suspensi homogen.
- Bio Td tidak boleh digunakan dengan cara rekonstitusi dalam satu spuit dengan vaksin lain.
- Tidak untuk dijual bebas (over-the-counter) atau digunakan tanpa diresepkan dan pengawasan oleh dokter yang kompeten di bidang vaksinologi.
Rekomendasi Pemberian Vaksin TdaP pada Kehamilan & Laktasi 1:
- Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil. Jika seorang wanita ditemukan hamil setelah memulai seri vaksinasi, sisa seri 3 dosis harus ditunda sampai selesai kehamilan.
- Tes kehamilan tidak diperlukan sebelum vaksinasi.
- Jika dosis vaksin telah diberikan selama kehamilan, intervensi khusus tidak diperlukan.
- Studi reproduksi telah dilakukan pada tikus dengan dosis kira-kira 47 kali dosis manusia (berdasarkan mg / kg) dan tidak menunjukkan bukti adanya gangguan kesuburan atau kerusakan pada janin karena CERVARIX. Namun, belum ada studi yang memadai dan terkontrol dengan baik yang dilakukan secara spesifik pada wanita hamil. Karena studi reproduksi hewan tidak selalu memprediksi respon pada manusia, vaksin ini harus digunakan selama kehamilan hanya jika jelas diperlukan.2
Sumber: 1 CDC , 2 FDA
Sebagaimana produk obat dan zat aktif lain yang diberikan secara injeksi, vaksin ini dapat memberikan dampak pada sebagian orang yang dapat mengganggu yaitu:
- Efek samping lokal yang umum terjadi (≥20%) meliputi nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lokasi penyuntikan.
- Efek samping sistemik yang umum terjadi (≥20%) antara lain kelelahan, nyeri kepala, mialgia, gangguan pencernaan, dan artralgia.