Pemeriksaan infeksi merupakan metode diagnosis penyakit menular dengan mendeteksi bakteri, virus, jamur, protozoa, atau cacing dalam seorang pasien dengan gejala klinis yang sesuai.
Metode deteksi meliputi pembiakan bakteri dan jamur pada medium pertumbuhan, isolasi virus dalam kultur sel, dan identifikasi agen secara biokimia, antigenik, atau genetik.
Penyakit menular juga dapat diidentifikasi dengan mendeteksi respons imun spesifik, biasanya antibodi, yang berkembang selama penyakit berlangsung.
Visualisasi agen dalam jaringan yang terinfeksi dapat memberikan diagnosis berdasarkan karakteristik morfologis tertentu atau mengidentifikasi kategori organisme, misalnya, bakteri gram positif atau gram negatif atau virus (misalnya, inklusi sitoplasma eosinofilik pada neuron dalam infeksi virus rabies).
Metode yang mendeteksi dan memungkinkan visualisasi antigen (imunohistokimia) atau urutan asam nukleat (hibridisasi in situ) memberikan diagnosis yang lebih spesifik.
Deteksi urutan asam nukleat spesifik yang diperbanyak oleh reaksi berantai polimerase adalah alat diagnostik molekuler yang kuat.