Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi; kedua kata tersebut seringkali dianggap memiliki arti yang sama. Ya memang tidak sepenuhnya salah, kedua kata tersebut seringkali dapat dipertukarkan, dengan berasumsi bahwa imunisasi pasti terjadi setelah dilakukannya vaksinasi. Apakah asumsi tersebut bisa tidak tepat? Apakah vaksinasi dan imunisasi memiliki dua arti yang berbeda? Kapan saat yang tepat untuk memakai keduanya dalam sebuah kalimat? Yuk, kita bahas bersama.
Memahami Proses Vaksinasi dan Imunisasi Secara Bertahap
Untuk menjelaskan kedua kata tersebut, ada baiknya kita mulai penjelasannya secara berurutan, berdasarkan tahap terbentuknya imunitas, yaitu:
- Semua hal yang secara alamiah berasal dari luar tubuh manusia disebut sebagai benda asing (foreign bodies). Benda asing apapun yang masuk ke dalam tubuh manusia akan mencetuskan perlawanan dari sistim imunitas untuk melindungi tubuh dari bahaya.
- Antigen adalah benda asing yang umumnya berupa protein pada permukaan tubuh sel, virus, bakteri, parasit, jamur, dll. Racun (toxin) yang diproduksi oleh bakteri, racun dari bisa hewan, racun kimiawi, ataupun partikel debu, serbuk sari (pollen), dll juga bisa disebut antigen. Untuk mempermudah, dalam konteks ini kita anggap antigen hanya berupa virus dan bakteri.
- Vaksin adalah sebuah zat yang diproduksi berisi antigen yang dilemahkan, dimatikan, atau direkayasa secara genetik. Secara umum, vaksin bertujuan untuk memperkenalkan antigen yang sudah dilumpuhkan kepada sistim imunitas tubuh (sel darah putih) guna membangun daya tahan tanpa menyebabkan penyakit.
- Vaksinasi merupakan proses yang dilakukan untuk memasukkan vaksin (zat) ke dalam tubuh. Proses ini umumnya dilakukan dengan menyuntikkan zat vaksin ke dalam otot atau kulit, atau diteteskan ke dalam mulut (contoh: vaksin polio).
- Imunisasi merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh setelah dilakukannya vaksinasi, dimana zat vaksin sudah dimasukkan ke dalam tubuh untuk kemudian dipelajari oleh sel darah putih. Apabila proses tersebut berhasil, data dari antigen tersebut akan tersimpan dalam sel memori (salah satu jenis sel darah putih) dan akan membantu tubuh mengenali dan mempertahankan tubuh dari antigen liar — kita sebut keadaan ini sebagai imun, atau kebal.
Imunitas Aktif Didapat
Dari penjelasaan di atas, kita sudah memahami tahapan pembentukan imunitas aktif yang didapat secara artifisial (artificially acquired active immunity). Imunitas aktif juga bisa didapat secara alamiah (naturally acquired active immunity), yaitu ketika kita sembuh dari sakit karena terpapar oleh virus atau bakteri liar. Kata kuncinya di sini adalah ‘sembuh’. Vaksin diciptakan untuk mereplikasi pembentukan imunitas alamiah tanpa risiko sakit (atau setidaknya berkurang), dimana komplikasi dan kematian seringkali terjadi.
Bagaimana? Sudah memahami apa perbedaan vaksinasi dan imunisasi dan bagaimana menggunakan kedua kata tersebut? Kami harap dengan artikel ini kamu tidak hanya memahami perbedaan kata, tapi juga memahami pentingnya melakukan vaksinasi.
Jadi, sudah melengkapi kebutuhan vaksinasi kamu belum?