
Panduan Cepat Bedakan Endemik, Epidemik, Pandemik
- Kesehatan Masyarakat, Wabah Penyakit
- Maret 20, 2024

Kutipan
Tidak semua istilah penyakit menular diciptakan sama, meski sering kali istilah tersebut digunakan secara keliru. Perbedaan antara kata “pandemik”, “epidemik”, “KLB” dan “endemik” seringkali tidak jelas, bahkan oleh para ahli medis. Hal ini karena definisi setiap istilah dapat berubah-ubah dan berubah seiring dengan semakin tersebarnya penyakit dari waktu ke waktu.
Meskipun penggunaan kata-kata ini dalam percakapan sehari-hari mungkin tidak memerlukan definisi yang tepat, mengetahui perbedaannya penting untuk membantu Anda lebih memahami berita kesehatan masyarakat dan tanggapan kesehatan masyarakat yang tepat.
Sebelum kita mencoba membedakan antara istilah-istilah tersebut, mari kita mulai dengan definisi sederhana:
- ENDEMIK adalah sesuatu yang dimiliki suatu masyarakat atau negara tertentu.
- KLB (Kejadian Luar Biasa; Outbreak) adalah peningkatan jumlah kasus endemik yang lebih besar dari perkiraan. Bisa juga merupakan kasus tunggal di daerah baru. Jika tidak segera dikendalikan, wabah ini bisa menjadi epidemi.
- EPIDEMIK adalah penyakit yang menyerang banyak orang dalam suatu komunitas, populasi, atau wilayah.
- PANDEMIK adalah epidemi yang menyebar di banyak negara atau benua.
Membedakan Terminologi Wabah

Salah satu ruang lingkup kerja epidemiologi yang penting adalah penyelidikan penyakit menular yang mengelompok berdasarkan waktu dan tempat. Klaster penyakit menular dapat mewakili KLB atau epidemi dimana kasus-kasus tersebut mempunyai kesamaan sumber paparan atau agen infeksius dalam rantai jalur penularan.
Investigasi terhadap wabah suatu penyakit dapat memfasilitasi identifikasi sumber, risiko, atau penyebab penyakit. Namun, sebagian besar episode penyakit menular terjadi bukan sebagai bagian dari wabah yang tampak, melainkan sebagai infeksi sporadis. Agar pandai memahami artikel-artikel lebih lanjut, mari kita mulai dengan penjelasan tentang terminologi wabah.
Endemik
Endemik adalah penyakit yang biasa ada di suatu daerah atau pada suatu kelompok orang. Misalnya, malaria dan demam berdarah adalah penyakit infeksi yang endemik di Indonesia. Artinya, penyakit ini selalu ada di negara kita dan secara konstan menular dari orang ke orang, baik secara langsung atau melalui vektor tertentu, seperti serangga. Penyakit endemik biasanya tidak menyebar ke daerah lain yang jauh dari tempat asalnya. Penyakit endemik juga bisa diprediksi kapan munculnya dan berapa banyak orang yang terkena.
Sepertinya kamu butuh ini deh
Epidemik
Epidemik adalah penyakit yang menular dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban. Misalnya, campak dan polio adalah penyakit epidemi di Amerika Serikat pada masa lalu. Artinya, penyakit ini tiba-tiba muncul dan menyebar ke banyak tempat dan orang. Penyakit epidemi biasanya terjadi karena ada sesuatu yang baru atau berubah dari penyakit tersebut, seperti virus yang bermutasi atau orang yang tidak memiliki kekebalan. Penyakit epidemi bisa dicegah dengan vaksinasi atau karantina.
Pandemik
Pandemik adalah penyakit yang menular dengan sangat cepat di seluruh dunia dan mempengaruhi banyak negara dan populasi. Misalnya, COVID-19 adalah penyakit pandemi saat ini. Artinya, penyakit ini sangat baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga tidak ada orang yang memiliki kekebalan terhadapnya. Penyakit pandemi biasanya sulit dikendalikan karena melibatkan banyak faktor, seperti perjalanan internasional, kerjasama antar negara, dan ketersediaan sumber daya kesehatan.
Kontestasi Antar Terminologi
Epidemik vs Pandemik
KLB didefinisikan sebagai peningkatan mendadak dalam jumlah kasus suatu penyakit melebihi perkiraan normal dalam suatu komunitas atau wilayah geografis. Suatu KLB dapat dinyatakan sebagai epidemi ketika penyakit tersebut menyebar dengan cepat ke banyak orang.
Sebagai contoh, pada bulan Desember 2019, pemberitaan penuh dengan pemberitaan tentang epidemi di Wuhan, Tiongkok. Mirip dengan KLB, epidemi didefinisikan dengan tertahannya penyakit tersebut pada lingkup populasi kecil, namun jumlah kasus lebih besar dari perkiraan normal. Contoh epidemi lain di dunia modern meliputi Yellow Fever, Smallpox (Cacar), Measles (Campak), dan West Nile. Epidemi juga dapat menggambarkan aspek-aspek kesehatan non-infeksius seperti vaping pada remaja atau obesitas.
Banyak wabah yang tertahan di tingkat epidemi karena dapat diatasi dengan efektif sehingga tidak menyebar ke seluruh dunia. Namun hal ini tidak terjadi pada SARS-CoV-2, virus yang dengan cepat menyebar luas dan kasusnya terjadi di seluruh dunia. Jumlah orang yang terkena dampak meningkat secara eksponensial dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status COVID-19 menjadi pandemi pada bulan Maret 2020.
Pandemi diketahui menyebabkan gangguan sosial berskala besar, kerugian ekonomi, dan kesulitan umum, termasuk COVID-19. Awalnya, orang-orang dikarantina di rumah mereka untuk jangka waktu yang lama, terisolasi dari teman dan orang-orang terkasih hingga para ahli dapat menemukan cara untuk mengendalikan penyebaran infeksi.
Epidemik vs Pandemik
Ketersediaan vaksin COVID-19 merupakan langkah penting untuk mengakhiri pandemi ini atau beralih ke pandemi endemik. Cukup banyak orang yang perlu memiliki perlindungan kekebalan terhadap virus agar virus ini menjadi endemik, hal ini menyoroti pentingnya vaksinasi. Meskipun penyakit endemik selalu ada di masyarakat, penyakit ini berbeda dengan pandemi karena virus ini dapat dikendalikan dan tidak menyebar secara tidak terkendali serta tidak membebani infrastruktur layanan kesehatan, sehingga kita dapat lebih mudah mencegah dan mengobatinya.
Misalnya, Influenza (Flu) adalah virus endemik yang umum terjadi dan terdapat pilihan pengobatan dan anjuran vaksin Influenza tahunan. Namun, terdapat wabah flu yang dapat menyebabkan epidemi seperti Flu Burung yang sekarang sedang terjadi di Eropa, dan terkadang juga berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada pandemi flu H1N1 pada tahun 2009.
Jadi, meski SARS-CoV-2 mungkin tidak akan pernah sepenuhnya hilang, para ahli ingin memahaminya agar kita dapat kembali ke cara hidup normal. Dengan menciptakan vaksin dan menemukan pilihan pengobatan yang efektif, tujuannya adalah agar COVID-19 tidak terlalu mematikan dan bersifat destruktif. Sayangnya, varian virus COVID-19 yang bermutasi sempat menunda transisi ini. Banyak yang percaya Omicron adalah gelombang terakhir pandemi ini.
Pemikiran tersebut didasarkan pada perasaan bahwa akan ada begitu banyak kekebalan di banyak populasi karena penyebaran varian Omicron yang sangat mudah sehingga tingkat penularan akan menurun, dan SARS-2 akan bertransisi menjadi penyakit yang lebih mirip dengan kaliber penyebaran penyakit yang mirip dengan influenza, meski membuat orang sakit selama musim penyebarannya tetapi tidak terlalu menimbulkan dampak buruk dibandingkan pandemi ini. Jika penularannya melambat, maka akumulasi mutasi virus juga akan terjadi sehingga dapat menghindari pengobatan atau perlindungan kekebalan tubuh kita.
Sekian penjelasan singkat tentang apa perbedaan antara endemik, epidemi, dan pandemi. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan ya!