“Sebenarnya pentingnya vaksinasi apa sih? Enggak usah lah, saya belum butuh. Saya toh dari kecil sampai sekarang belum pernah sakit yang sampai perlu dirawat.”

Tn. CT – 36 tahun

Pentingnya vaksinasi untuk orang dewasa

Mengenai pentingnya vaksinasi, saya rasa masih banyak orang dewasa yang mempunyai pemahaman yang salah. Frasa “…belum butuh” menyiratkan bahwa banyak dari kita masih melihat vaksin dalam kacamata reaktif – apabila sudah sakit, maka baru butuh. Hal tersebut berlaku untuk obat, namun tidak untuk vaksin.

Perspektif yang harus dipahami betul di sini adalah bahwa vaksin tidak digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit, melainkan untuk mencegah. Gunakan kacamata preventif ketika mempertimbangkan nilai dan manfaat dari vaksin untuk kesehatan Anda. Ilustrasi paling mudah untuk memahami perspektif tersebut adalah melalui skenario berikut:

Setiap Anda meninggalkan kendaraan (contoh: mobil) Anda, Anda menutup dan mengunci pintu kendaraan tersebut, dengan alarm yang sudah terpasang untuk berjaga apabila ada yang mencoba membuka paksa. Tidak pernah ada orang yang dengan sengaja meninggalkan kendaraannya dalam keadaan pintu terbuka, tidak terpasang alarm, atau bahkan dengan kunci dan surat-surat berharganya ditinggalkan untuk diberikan kepada orang yang tidak berhak (red: dicuri). Tidak pernah juga ada orang yang dengan sengaja menunggu kendaraannya rusak atau hilang untuk melakukan penggantian, baik penggantian suku cadang, maupun seluruhnya. Perlakuan tersebut tentunya karena mobil tersebut dinilai berharga, pertanyaannya adalah

“Apakah tubuh Anda berharga?”

Kurang berharga? Sama berharga? atau Lebih berharga?

Kelangsungan hidup yang terkuat

Yang harus kita sadari adalah bahwa manusia tidak hidup sendiri, dan tidak hanya berkompetisi untuk bertahan hidup dengan manusia lainnya. Meski tidak kasat mata, hubungan antara tubuh manusia dengan jasad renik (mikro-organisme) sangatlah erat, seperti bakteri dan virus. Dilihat dari sisi manusia, bermacam-macam status hubungan tersebut meliputi parasitisme (merugikan), mutualisme (menguntungkan), dan komensalisme (tidak merugikan).

pentingnya vaksinasi pada orang dewasa

Baik antara manusia dengan mikro-organisme, maupun antara mikro-organisme satu dengan yang lainnya, selalu terjadi kompetisi untuk menguasai inang (dalam hal ini, sel tubuh manusia). Tujuan dari kompetisi ini hanyalah satu; bertahan hidup untuk melestarikan spesies dengan cara memperbanyak diri (reproduksi). Apabila terjadi pertumbuhan populasi bakteri atau virus yang merugikan, maka tubuh manusia akan sakit.

Bakteri dan virus selalu mencari cara untuk memperoleh kekebalan terhadap ancaman daya tahan tubuh (imunitas) manusia, maupun ancaman dari bakteri dan virus lainnya. Bakteri dan virus mempunyai caranya sendiri untuk mengecoh daya tahan tubuh manusia, dan kerap kali menciptakan cara baru untuk bertahan hidup melalui mutasi genetik, resistensi antibiotik, maupun dengan berkolaborasi dengan bakteri dan/atau virus lainnya.

Merujuk kepada prinsip survival of the fittest, jika para bakteri dan virus saja melakukan upaya yang maksimal untuk bertahan hidup, tidakkah Anda pikir manusia perlu untuk melakukan upaya yang serupa?

Pentingnya vaksinasi bukan hanya tentang “Anda”

Ketika seseorang sakit, maka kemungkinan untuk menularkan penyakit tersebut kepada orang lain menjadi semakin tinggi. Meski seringkali orang dewasa dan dewasa muda tidak (atau jarang) mengalami sakit yang begitu mengkhawatirkan, setiap harinya, setiap orang dalam aktivitas hariannya akan terpapar dan memaparkan penyakit kepada orang lain. Usia dewasa dan dewasa muda memang merupakan puncak fungsi kekebalan tubuh (imunitas) tertinggi, namun bagaimana dengan mereka yang rentan?

Bagaimana apabila ‘mereka yang rentan’ adalah anak atau orang tua Anda sendiri?

Masihkah pencegahan tidak disegerakan?
herd immunity pentingnya vaksinasi untuk orang dewasa
Herd immunity merupakan situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.

Contoh penyakit yang paling sering dianggap ringan adalah Influenza, atau Flu. Faktanya, apabila Flu tertular kepada orang-orang dengan risiko tinggi – misalnya bayi, lansia, orang-orang dengan kondisi medis khusus – maka komplikasi yang terjadi bisa berakibat fatal. Pneumonia (flek paru), yang merupakan komplikasi tersering dari Influenza, membunuh lebih banyak anak daripada penyakit menular lainnya, merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita setiap tahun, atau sekitar 2.200 setiap hari. Ini termasuk lebih dari 153.000 bayi baru lahir.

Selain itu, ketika terjadi pertumbuhan penyakit yang begitu besar karena penularan yang terlampau tinggi, maka hal tersebut dikatakan sebagai wabah. Wabah penyakit menular dapat dengan sangat cepat menghancurkan populasi. Contoh 4 wabah paling hebat yang belum lama terjadi meliputi: SARS (severe acute respiratory syndrome), Influenza (H1N1, H5N1), MERS (Middle Eastern Respiratory Syndrome), dan Ebola.

Masihkah ragu mengenai pentingnya vaksinasi?


Konsultasikan Lebih Lanjut dan Jadwalkan Vaksinasi Anda: