Waspada penyebaran Monkeypox! Dari Jakarta, ditemukan 5 kasus di Banten, 2 di Jawa Barat
- Wabah Penyakit
- Maret 20, 2024
Kutipan
Vaksin pertama untuk pencegahan Penyakit Chikungunya diberikan persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (United States Food and Drug Administration; US FDA) melalui jalur percepatan dan terobosan terapeutik.
Vaksin Ixchiq ini menjadi harapan untuk pencegahan penyakit yang berpotensi fatal, terutama pada kelompok risiko tinggi penularan dan komplikasi akibat infeksi Chikungunya yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes sp. dan ditemukan umumnya di wilayah tropis dan subtropis.
Penyebaran virus cacar monyet di Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran bagi otoritas kesehatan karena semakin banyak kasus yang terdeteksi di berbagai daerah. Virus yang menyebabkan demam, ruam, dan lecet ini pertama kali ditemukan di Jakarta pada Agustus 2022. Sejak itu, telah dilaporkan 28 kasus terkonfirmasi, sebagian besar terjadi pada pria yang pernah melakukan kontak seksual dengan pria lain.
Namun, meski kelompok rentan seperti ODHIV memiliki risiko penularan dan komplikasi yang tinggi, penularan mpox tidak terbatas pada orang yang aktif secara seksual baik homoseksual, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. Siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki gejala berisiko, dan siapa pun yang memiliki pasangan seks multipel juga berisiko.
Penyebaran Monkeypox Ke Jawa Barat dan Banten
Kasus terbaru penyebaran monkeypox ditemukan di Provinsi Jawa Barat dan Banten, dimana empat pasien saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung. Para pasien berada dalam kondisi stabil dan telah menerima obat antivirus serta perawatan suportif. Kementerian Kesehatan telah melacak kontak mereka dan melakukan tes untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Penderita monkeypox alias cacar monyet mencapai 34 orang. Dari jumlah tersebut, 28 di antaranya lelaki suka lelaki (LSL). Selain itu, 26 di antaranya juga penyandang HIV.
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, manusia, atau benda yang terkontaminasi. Penyebaran Monkeypox juga dapat terjadi melalui tetesan pernapasan atau cairan seksual. Gejala biasanya muncul dalam 14 hari setelah terpapar dan berlangsung sekitar empat minggu. Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus untuk cacar monyet, namun penyakit ini biasanya dapat disembuhkan dengan sendirinya dan memiliki tingkat kematian yang rendah.
Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kebersihan untuk menghindari dan memfasilitasi penyebaran monkeypox. Orang yang memiliki gejala atau faktor risiko harus segera mencari pertolongan medis dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan tentang perjalanan dan riwayat seksual mereka. Kementerian juga telah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mitra internasional lainnya untuk memantau dan mengendalikan wabah tersebut.
Sumber
(1) Growing Monkeypox Outbreak in Indonesia Prompts Heightened Alert.
https://www.medindia.net/news/ growing-monkeypox-outbreak-in-indonesia-prompts-heightened-alert-213981-1.htm.
(2) Bali authorities on alert over mpox outbreak in Indonesia.
https://7news.com.au/news/bali/bali-authorities-on-alert-over-mpox-outbreak-in-indonesia-c-12471058.
(3) 27 Monkeypox Patients Still in Isolation; No New Cases in Indonesia.
https://en.tempo.co/read/1793394/27-monkeypox-patients-still-in-isolation-no-new-cases-in-indonesia.
(4) Health Ministry increases vigilance as monkeypox cases multiply. https://www.thejakartapost.com/indonesia/2023/10/24/health-ministry-increases-vigilance-as-monkeypox-cases-multiply.html.