Deskripsi
Inactivated Poliomyelitis Vaccine – Vaksin Polio IPV / Imovax Polio
Vaksin Polio IPV merupakan vaksin inaktif untuk pencegahan penyakit kelumpuhan akut (acute flaccid myelitis; AFM) yang disebabkan oleh infeksi virus polio. Vaksin Inaktif memberikan perlindungan terhadap 3 (tiga) jenis virus Polio, yakni Tipe 1 (Mahoney strain), Tipe 2 (MEF-1 strain), Tipe 3 (Saukett strain), berbeda dengan Vaksin OPV (Oral Poliomyelitis Vaccine) yang hanya melindungi terhadap Tipe 1 dan Tipe 3. Vaksin ini diberikan baik pada program imunisasi dasar bayi mulai usia 2 bulan hingga imunisasi penguat (booster) pada dewasa.
Masing-masing dari tiga strain virus polio ditumbuhkan secara individual dalam sel vero, rangkaian sel ginjal monyet yang dikultur pada mikrocarrier. Sel-sel tersebut ditumbuhkan dalam medium yang dimodifikasi Eagle MEM, ditambah dengan serum sapi anak sapi yang baru lahir yang diuji untuk agen tambahan sebelum digunakan, berasal dari negara yang bebas dari ensefalopati bovine spongiform. Untuk pertumbuhan virus, media kultur diganti dengan M-199, tanpa serum sapi muda.
Teknik kultur dan perbaikan dalam pemurnian, konsentrasi, dan standarisasi antigen virus polio menghasilkan vaksin imunogenik yang lebih kuat dan konsisten dibandingkan vaksin virus polio tidak aktif (IPV) yang tersedia sebelum tahun 1988.
Vaksin ini sebelumnya didistribusikan oleh PT Sanofi Aventis Indonesia dengan merek Imovax Polio. Setelah pengalihan formulasi dan distribusi kepada PT Bio Farma (Persero), merek Imovax Polio tidak lagi digunakan dan diganti menjadi Inactivated Poliomyelitis Vaccine atau Vaksin Poliomyelitis Inaktif.
Rekomendasi Dosis :
- Dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio harus mendapatkan 3 (tiga) dosis Vaksin Inaktif
- Dosis pertama kapan saja sesegera mungkin
- Dosis kedua 1 hingga 2 bulan kemudian
- Dosis ketiga 6 hingga 12 bulan setelah dosis kedua
- Â Dewasa yang sudah pernah mendapatkan imunisasi lengkap bisa mendapatkan
- Dosis penguat (booster) diberikan 1 kali untuk seumur hidup, apabila berada pada atau berencana bepergian ke wilayah dan negara dengan risiko transmisi Polio yang tinggi.
- Populasi Anak
- Anak pada saat lahir diberikan 1 (satu) dosis bOPV (Vaksin Oral bivalen)
- Vaksin IPV diberikan 3 (tiga) dosis, masing-masing pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
- Dosis penguat (booster) diberikan 1 (satu) dosis pada usia 18 bulan
- Rekomendasi vaksinasi Polio untuk persyaratan visa Australia, baca dokumentasi ini
Metode Pemberian:
Setiap dosis (0,5 mL) vaksin trivalen diformulasikan mengandung 40 unit antigen D Tipe 1, 8 unit antigen D Tipe 2, dan 32 unit antigen D virus polio Tipe 3.
Vaksinasi dilakukan sesuai rekomendasi dosis yang sebelumnya telah dijelaskan di atas dengan masing-masing dosis sebanyak 0.5 mL. Vaksin diberikan secara injeksi intramuskular (ke dalam otot) atau secara injeksi subkutan (di bawah kulit), dengan jarum yang sesuai. Vaksin tidak boleh diberikan secara intravena (ke dalam pembuluh darah balik / vena).
Vaksin saat hamil:
Vaksin ini dapat digunakan selama kehamilan, dalam situasi berisiko tinggi. Menyusui bukan merupakan kontraindikasi.
Vaksin pada individu dengan defisiensi imunitas:
Vaksinasi Polio harus diberikan pada semua pasien dengan penyakit imunodefisiensi dan anggota rumah tangga pasien ketika vaksinasi terhadap orang tersebut diindikasikan. Ini termasuk pasien dengan infeksi HIV tanpa gejala, AIDS atau Kompleks Terkait AIDS, defisiensi imun gabungan yang parah, hipogammaglobulinemia, atau agammaglobulinemia; perubahan status kekebalan akibat penyakit seperti leukemia, limfoma, atau keganasan umum; atau sistem kekebalan tubuh terganggu akibat pengobatan dengan kortikosteroid, obat alkilasi, antimetabolit, atau radiasi.
Imunogenisitas vaksin ini mungkin saja tidak optimal pada individu yang menerima imunoglobulin. Pasien dengan kondisi imunitas terganggu mungkin tidak mengembangkan respons perlindungan terhadap poliomielitis paralitik setelah pemberian vaksin ini. Seperti halnya vaksin apa pun, vaksinasi dengan vaksin IPV mungkin tidak melindungi 100% individu. Meskipun demikian, vaksinasi tetap direkomendasikan untuk diberikan pada populasi ini.
Kemasan :
Merek: Vaksin Poliomyelitis Inaktif (ex Imovax)
Diproduksi oleh: Sanofi Pasteur, France
Dikemas oleh: PT Bio Farma (Persero)
*Harga vaksinasi per dosis per pax. Termasuk PPN.
*Harga sudah termasuk biaya pelayanan;
Biaya pelayanan termasuk:
Konsultasi & Tindakan Dokter
Alat Habis Pakai
Rekam Medis Buku Vaksinasi
Add-on Kunjungan Klinik: Rp. 0 / pertemuan per dosis
Add-on VIP Layanan vaksinasi di rumah: Rp. 500,000 / kunjungan (DKI Jakarta)
Lokasi:
Klinik Vaksinasi Vaxcorp Indonesia