Masihkah Vaksinasi Polio IPV Relevan Di Tahun 2025?

Kutipan

Polio masih menjadi ancaman, terutama bagi yang traveling ke negara dengan risiko polio. Jika vaksin polio terakhir kamu sudah lama atau menggunakan OPV (tetes), disarankan untuk mendapatkan booster vaksinasi Polio IPV (suntik). Beberapa negara mewajibkan bukti vaksin polio, jadi pastikan kamu vaksin ulang minimal 4 minggu sebelum berangkat. Kamu bisa mendapatkan vaksin IPV di rumah sakit, klinik vaksinasi, atau Puskesmas. Jika belum pernah vaksin polio, kamu akan membutuhkan 3 dosis, sedangkan yang sudah vaksin cukup 1 dosis booster.

Kalau dengar kata “polio,” mungkin banyak dari kita mikir ini penyakit zaman dulu — yang dulu sempat heboh, tapi sekarang kayaknya udah hilang. Tapi faktanya, polio belum benar-benar punah, dan buat orang dewasa, risikonya masih ada, apalagi kalau mau traveling ke luar negeri.

Secara global, angka kasus polio memang udah turun drastis — lebih dari 99% sejak tahun 1988. Tapi polio belum benar-benar hilang. Beberapa negara masih mengalami wabah, bahkan ada juga kasus polio baru yang muncul dari mutasi virus polio versi vaksin lama (dari vaksin tetes/oral). Artinya, meskipun kita dulu pernah divaksin waktu kecil, kekebalan kita bisa menurun seiring waktu, apalagi kalau vaksin yang dulu kita terima bukan yang jenis suntikan virus polio inaktif (Inactivated Poliomyelitis Vaccine; IPV).

Artikel Populer

Infeksi Tifoid Kronis Bisa Menyebabkan Batu Empedu
HPV Pada Pria: 1 dari 3 Pria Terinfeksi HPV Genital
Pneumonia Misterius di China, Kembali Menghebohkan Dunia

Memahami Polio: Kenapa Orang Dewasa Masih Perlu Waspada

Poliovirus Replication
https://biologynotesonline.com/polio-virus-structure-genome-replicationm-pathogenesis/

Polio itu sebenarnya penyakit yang disebabkan oleh virus, gampang banget menular lewat makanan, minuman, atau kontak langsung sama orang yang terinfeksi. Masalahnya, walaupun kebanyakan kasus polio itu gejalanya ringan atau bahkan nggak kerasa, dalam kasus tertentu virus ini bisa menyerang saraf dan bikin kelumpuhan permanen — dan itu bisa terjadi dalam hitungan jam. Ngeri, kan? Dan buat orang dewasa, komplikasinya malah bisa lebih berat dibanding anak-anak.

Di Indonesia sendiri, walaupun polio udah jarang banget terdengar, masih ada beberapa kasus kecil dalam beberapa tahun terakhir. Ini nunjukin kalau imunitas di kalangan orang dewasa juga penting supaya virusnya nggak nyebar lagi.

Apalagi kalau kamu tinggal di atau berencana ke negara-negara yang masih ada risiko polio, tambahan perlindungan dari vaksinasi ulangan bisa jadi penyelamat.

Intinya simpel: Polio itu bukan cuma urusan anak kecil. Buat kita yang mau tetap sehat, aman saat bepergian, dan ikutan melindungi orang sekitar, ngerti risiko polio ini langkah awal yang penting.

Sepertinya kamu butuh ini deh

Apa Itu Vaksinasi Polio IPV dan Bedanya Sama Vaksin Polio Waktu Kecil?

Oke, mungkin kamu bertanya-tanya:
“Dulu kan waktu kecil udah divaksin polio, ngapain harus vaksin lagi?”
Fair question.

Dulu, sebagian besar dari kita dapat vaksin polio dalam bentuk tetesan mulut — itu namanya OPV (Oral Polio Vaccine). Praktis banget, tinggal tetes, selesai. Tapi ada satu hal yang baru banyak dibahas belakangan: vaksin OPV itu pakai virus polio hidup yang dilemahkan. Nah, walaupun jarang banget, virus ini bisa bermutasi dan nyebabin polio juga, terutama di daerah yang cakupan vaksinasinya rendah.

Selain itu, ada kemungkinan vaksinasi OPV yang dulu diberikan adalah vaksin bivalen (hanya 2 strain virus), yaitu mengandung virus Polio tipe 1 dan tipe 3 saja. Hal ini memberikan kemungkinan bahwa kamu belum terimunisasi terhadap virus Polio tipe 2.

Nah, sekarang yang disarankan buat booster adalah Vaksinasi Polio IPV (Inactivated Polio Vaccine).
Bedanya apa?

  • IPV disuntikkan, bukan diteteskan.
  • Virus yang dipakai saat melakukan Vaksinasi Polio IPV udah mati total, jadi nggak mungkin berubah jadi virus aktif.
  • IPV adalah vaksin polio trivalen, yaitu mengandung virus Polio tipe 1, tipe 2, dan tipe 3.
  • Perlindungan dari vaksinasi Polio IPV lebih kuat dan lebih aman, terutama buat orang dewasa yang mau traveling ke negara-negara dengan risiko polio.

Kalau dulu kamu cuma dapat vaksin OPV, atau udah lama banget sejak vaksin terakhirmu (lebih dari 10 tahun), ada kemungkinan imunitasmu udah mulai berkurang. Dengan booster IPV, tubuh kamu diingatkan lagi untuk melawan virus polio kalau sewaktu-waktu ketemu.

Gampangnya, bayangin aja IPV itu kayak “refresher course” buat sistem kekebalan tubuhmu.
Karena kayak otot yang jarang dipakai, kekebalan tubuh juga bisa “lupa” kalau nggak diingatkan.

Negara-Negara yang Wajib Bukti Vaksin Polio: Info Penting Buat Traveler

Kalau kamu punya rencana jalan-jalan, kuliah, atau tugas kerja ke luar negeri, terutama ke negara tertentu, ini penting banget: beberapa negara sekarang mewajibkan bukti vaksin polio buat masuk.

Serius, ini beneran dicek. Nggak cuma kayak “aneka syarat formalitas,” tapi mereka benar-benar meminta bukti kalau kamu udah vaksin atau booster polio dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam 12 bulan terakhir.

Contohnya, negara-negara kayak:

  • Arab Saudi — kalau mau umrah atau haji, bukti vaksin polio bisa jadi persyaratan visa, apalagi kalau kamu dari Indonesia —negara yang termasuk “berisiko.”
  • Pakistan, Afghanistan, dan beberapa negara di Afrika seperti Nigeria — di sini polio masih tergolong endemik, jadi traveler diwajibkan punya vaksin polio terbaru.
  • Australia — Australia biasanya meminta bukti vaksinasi Polio IPV untuk yang orang-orang yang sedang mengajukan visa jangka panjang (seperti student visa, working visa, atau permanent residency), namun untuk visa turis biasanya tidak diminta.
  • Bahkan di beberapa kasus, negara transit (tempat kamu cuma numpang ganti pesawat) juga bisa nanya soal vaksin polio kalau ada outbreak aktif di situ.

Kalau kamu nggak bisa nunjukin bukti vaksin polio? Bisa-bisa kamu ditolak masuk, atau malah disuruh vaksin lagi di bandara tujuan — ribet, kan?

Makanya, kalau ada rencana ke luar negeri, apalagi ke negara-negara ini, mending siap-siap dari sekarang:

  • Cari tahu syarat vaksinnya.

  • Update vaksinasi Polio IPV kalau perlu.

  • Simpan bukti vaksinasi kamu.

Ini bukan cuma soal formalitas, ya. Ini soal kesehatan kamu sendiri juga. Lebih baik repot sebentar, daripada nanti malah ribet di imigrasi atau, yang lebih parah, kena virus beneran.

Siapa Saja yang Perlu Booster IPV dan Kapan Sebaiknya Diambil?

Nah, mungkin kamu mulai mikir,
“Kalau gitu, aku termasuk yang harus mengulang vaksinasi polio IPV juga nggak, ya?”
Yuk kita bahas satu-satu.

Secara umum, kamu dianjurkan untuk vaksinasi Polio IPV (Inactivated Polio Vaccine) lagi kalau:

  • Kamu mau traveling ke negara yang masih ada risiko polio.
    Contohnya ke Arab Saudi buat umrah/haji, atau negara kayak Pakistan, Afghanistan, Nigeria, dan beberapa negara di Afrika.

  • Kamu belum yakin pernah dapat vaksin polio lengkap waktu kecil.
    Kadang kita nggak terlalu inget dulu vaksin kita apa aja, kan? Atau mungkin bukti vaksinasinya sudah nggak tau disimpan di mana. Daripada gambling, mending ulang aja.

  • Kamu dulu dapat vaksin polio bentuk tetes (OPV), bukan suntik (IPV).
    Karena OPV yang kamu dapat kemungkinan bivalen. IPV lebih aman lengkap (trivalen).

  • Sudah lebih dari 10 tahun sejak vaksin polio terakhirmu.
    Kekebalan tubuh terhadap polio bisa menurun seiring waktu, jadi vaksinasi ulangan penting buat menguatkan lagi.

Terus, kapan sebaiknya diambil?

Idealnya, kamu menyelesaikan ulangan Vaksinasi Polio IPV paling lambat 4 minggu sebelum keberangkatan.
Kenapa?
Karena tubuh butuh waktu buat membangun perlindungan penuh setelah vaksin. Jadi jangan mepet-mepet ya, supaya antibodimu udah siap tempur sebelum berangkat.

Kalau waktu kamu tinggal 2 minggu lagi, masih oke kok, tapi makin cepat makin baik.
Kalau jadwalmu super mepet (misal keberangkatan tinggal seminggu lagi), mending langsung konsultasi ke dokter atau travel clinic. Kadang-kadang, vaksinasi tetap bisa jalan sambil dikasih catatan khusus.

Jadwal vaksinasi Polio

Untuk kamu yang masih memiliki dokumentasi imunitas (dibuktikan dengan buku / sertifikat vaksinasi yang dilakukan pas bayi) yang lengkap, kemungkinan kamu hanya perlu mendapatkan:

  • Vaksinasi booster Polio — diberikan sebanyak 1 dosis saja

Namun, untuk kamu yang tidak memiliki dokumentasi imunitas, misalnya buku vaksinasi pas bayi sudah hilang, atau bahkan mungkin belum pernah sama sekali mendapatkan vaksinasi Polio, maka kamu perlu mendapatkan dengan jadwal sebagai berikut:

  •  Vaksinasi Polio IPV diberikan sebanyak 3 dosis
  • Jarak pemberian antar dosis paling cepat adalah 28 hari (4 minggu)

Di Mana Bisa Vaksin Ulang Polio di Indonesia dan Apa yang Harus Disiapkan?

Oke, udah paham pentingnya booster IPV.
Sekarang pertanyaannya: “Di mana sih bisa vaksin ulang di Indonesia?”

Tenang, gampang kok. Kamu bisa langsung melakukan reservasi jadwal kamu melalui WebApp Vaxcorp Indonesia. Dengan mengetuk tautan biru di sebelah kiri, kamu akan diarahkan ke laman reservasi. Cukup ikuti proses pemilihan tanggal dan jam vaksinasi, dan kamu bisa langsung terjadwal untuk melakukan vaksinasi Polio.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan, atau membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi dukungan pelanggan kami.

Setelah melakukan vaksinasi, kamu akan mendapatkan e-certificate berbahasa Inggris, dan dengan validasi QR sebagai tanda bukti resmi vaksinasi Polio — ini penting banget sebagai standar yang dapat diterima secara internasional.